Wisatawan asal Bogor Tewas Terseret Ombak di Pelabuhanratu

0
440
petugas saat menunjukan jenazah Abdul Rohim (34) wisatawan asal Bogor yang tewas tegulung ombak pantai Selatan Sukabumi, rabu (1/1/2020)
Petugas menunjukan jenazah Abdul Rohim (34), wisatawan asal Bogor yang tewas tegulung ombak pantai Selatan Sukabumi, Rabu (1/1/2020).

SUKABUMI–RADAR BOGOR, Abdul Rohim (34) warga Gang Pepaya, Rt (1/10) Desa Kota Batu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor meninggal dunia usai menolong istrinya Leni (25) yang terbawa arus ombak di Pantai Ketapang Condong, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Rabu (1/1/2020).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat kejadian tiba-tiba datang ombak besar dan menyeret ketiga wisatawan tersebut ke tengah lautan. Melihat kejadian tersebut, Abdul langsung sigap untuk menolong istrinya yang terbawa arus. Namun, Abdul malah ikut terseret terbawa ombak ketengah.

Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri Assidiqie mengatakan, awalnya istrinya yang terbawa arus, kemudian suaminya mencoba menolong. Namun, karena kuatnya ombak membuat abdul ikut terbawa. “Abdul berusaha menolong istrinya, tapi malah ikut terbawa ombak,” jelas Okih kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, Rabu (1/1/2020).

Ketiga wisatawan tersebut, dievakuasi oleh petugas gabungan pengamanan pantai. Namun di tengah perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu, Abdul meninggal akibat kondisinya yang kritis.

“Sebelum dievakuasi ke RSUD Palabuhanratu, ketiga wisatawan ini diberikan pertolongan pertama oleh petugas pengaman pantai. “Setiba di rumah sakit, petugas medis menyatakan Abdul telah meninggal dunia. Sementara istri dan saudranya masih dinyatakan hidup dan sekarang masih berada di rumah sakit untuk proses pemulihan kesehatannya,” imbuhnya.

Untuk mengantisipasi peristiwa serupa, pihaknya menghimbau kepada seluruh wisatawan yang berkunjung ke pantai Selatan Sukabumi agar senantiasa memperhatikan larangan dan himbauan petugas pengaman pantai. Seperti memperhatikan rambu-rambu dan papan himbauan yang sudah terpasang di sepanjang bibir pantai.

“Bila menemukan bendera merah dititik pantai, maka wisatawan dilarang bermain di pantai tersebut. Kami menduga, para wisatawan yang mengalami kecelakaan laut ini, akibat human error karena mereka tidak mengindahkan himbauan dan larangan petugas setempat,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Operasional dan SDM Badan Penyelamat Wiata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi Asep Edom mengatakan, pihaknya sudah berupaya maksimal mengevakuasi mereka dan memberikan pertolongan pertama. Namun, sayang nyawa Abdul tidak berhasil diselamatkan karena saat dievakuasi kondisinya sudah sangat lemah.

“Diduga saat terseret arus dan tergulung ombak, korban kecapaian dan terlalu banyak kemasukan air laut. Sehingga nyawanya tidak berhasil diselamatkan,” katanya.

Saat ini, ke dua wisatawan yang tergulung ombak tersebut masih berada di RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan tindakan tim medis. Sementara kondisinya sudah berangsung membaik.(RS/den)