BNPB: Bencana Banjir Jabodetabek dan Lebak, 43 Orang Meninggal

0
150
banjir-citeruep-lagi
Banjir di Citeureup.
Banjir di Citereup. (Hendi/Radar Bogor
Banjir di Citereup. BNPB menyebut banjir di Jabodetabek dan Lebak tewskan 43 orang. (Hendi/Radar Bogor).

JAKARTA-RADAR BOGOR, Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPG), hingga  pukul 09:00 Jumat (3/1/2020),tercatat korban meninggal banjir besar di kawasan Jabodetabek, sebanyak 43 jiwa.

Rincian dari jumlah tersebut, paling banyak berada di Kabupaten Bogor yang mencapai 16 jiwa. Diposisi kedua terbanyak berada di Kabupaten Lebak sebanyak 8 jiwa, dan terbanyak ketiga di wilayah Jakarta Timur sebanyak 7 jiwa.

Belasan Rumah Rusak, Pengungsi Banjir di Citeureup Butuh Bantuan

Sementara untuk wilayah lainnya adalah Jakarta Pusat tercatat 1 jiwa, Jakarta Barat 1 jiwa, Depok 3 jiwa, Bekasi 3 jiwa, Bogor 1 jiwa, Tangerang dan Tangerang Selatan Masing-masing 1 jiwa, dan terakhir Kabupaten Bekasi 1 jiwa.

Dari sekian banyak korban yang meninggal tersebut, penyebab yang utamanya adalah terseret arus banjir, yakni mencapai 17 orang. Selanjutnya 12 orang karena tertimbun tanah longsor. Tetapi, ada juga penyebab lainnya, seperti hipotermia sebanyak 3 jiwa, tersengat listrik 5 orang, dalam pendataan dan hilang masing-masing 5 dan 1 orang.

Banjir dan Longsor di Sukajaya: 4 Orang Meninggal, 3 Belum Ditemukan

Sebagai informasi, hujan tampaknya masih akan mengguyur beberapa wilayah dalam beberapa hari ke depan. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, analisis BMKG bahwa tanggal 5 – 10 Januari 2020 akan masuk aliran udara basah dari arah Samudra Hindia sebelah barat pulau Sumatera di sepanjang ekuator.

Kondisi berdampak meningkatnya intensitas curah hujan menjadi lebih ekstrim, sehingga masih akan berpotensi hujan ekstrem di wilayah Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi sampai Lampung, termasuk Jawa, tentunya Jabodetabek. (ysp/net)