JAKARTA-RADAR BOGOR, Banjir yang melanda Kabupaten Bekasi pada awal Januari 2020 lalu ternyata berdampak pada sejumlah objek wisata. Harapan meraup keuntungan besar saat libur pergantian tahun pun kandas, karena jumlah pengunjung objek wisata menurun drastis.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Bekasi, Sarman Faisal mengatakan, pengelola objek wisata semula memperkirakan jumlah kunjungan pada libur akhir tahun bakal meningkat hingga tiga kali lipat.
Prediksi itu berdasarkan saat libur panjang sekolah hingga dua pekan. Selain itu, pemberlakukan cuti bersama pun dinilai dapat menstimulus kunjungan wisata bersama keluarga.
VIDEO: Bebas Banjir dengan Lubang Resapan Biopori
Hanya saja, prediksi itu justru berbanding terbalik. Hujan yang mengguyur Kabupaten Bekasi di malam pergantian tahun serta banjir yang merendam di hampir separuh wilayah membuat tempat wisata sepi pengunjung.
Berdasarkan laporan yang diterima, kata Sarman, jumlah kunjungan anjlok hingga 90 persen.
“Jadi hitungannya biasa ada 1.000 orang yang datang. Ini cuma 100 orang. Jadi turunnya jauh. Penurunan ini bukan dibanding dengan prediksi kami yang mencapai tiga kali lipat. Tapi dibandingkan dengan kunjungan pada libur reguler, Sabtu atau Minggu,” katanya.
Anjloknya jumlah kunjungan tempat wisata karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Tingginya curah hujan membuat warga mengurungkan niatnya untuk pergi berwisata.
Selain itu, saat banjir terjadi banyak pemukiman warga yang terendam. Sehingga momen liburan yang rencananya bakal dihabiskan di lokasi wisata batal terwujud.
Boro-boro liburan. Orang rumahnya saja kebanjiran. Kalaupun enggak kebanjiran, ya akses jalannya yang banjir,” kata Sarman.
Sarman mencatat ada 11 pokdarwis di sembilan kecamatan di Kabupaten Bekasi yang mengeluh karena kunjungan wisatawan anjlok.
“Seperti ada dua pokdarwis di Muaragamebong. Ada dua lokasi wisata di sana. Lokasinya enggak banjir tapi akses ke sananya yang susah,” ujarnya.
Selain di Muaragembong, lokasi yang sepi pengunjung di antaranya Gedung Juang 45 Tambun, Jembatan Cinta Tarumajaya hingga Situ Binong di Cikarang Pusat.
“Itu semuanya masuk ke pokdarwis yang merasakan kondisinya lagi prihatin sekarang,” katanya.
Sarman, yang juga pengelola Taman Bunga Matahari Bekasi, mengaku lokasi wisatanya pun turut mengalami penurunan pengunjung. Akibat penurunan jumlah kunjungan ini, pokdarwis mengalami kerugian hingga lebih dari Rp1 miliar.
“Kalau dihitung dari dua minggu liburan ini, dari biasanya ada 2.000 pengunjung, ini cuma sekitar 100 orang jadi pasti turun. Kalau hitung semua pokdarwis, pendapatan yang hilang bisa Rp1,1 miliar. Itu dihitung keseluruhan seperti tiket masuk, wahana, makanan minuman sampai parkir,” ungkapnya. (jpnn)