Warga Jakarta Gunakan Transportasi Umum Baru Capai 25 Persen

0
63
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B Panjaitan (tengah) bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (kedua kiri) Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kedua kanan) dan Kakorlantas Polri Royke Lumowa (kiri) beri keterangan tentang rancangan Peraturan Menteri terkait taksi online di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (19/10).Ada 9 poin yang ditekankan dalam aturan tersebut, antara lain argometer, tarif, wilayah operasi, kuota, persyaratan minimal 5 kendaraan, bukti kepemilikan kendaraan bermotor domisili tanda nomor kendaraan bermotor, sertifikat registrasi uji tipe (SRUT), dan peran aplikator.FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B Panjaitan (tengah) bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (kedua kiri) 

JAKARTA-RADAR BOGOR,Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan integrasi antar moda transportasi yang baik akan semakin memudahkan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum.

Karena itu diharapkan jika dikelola dengan baik akan semakin meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.

Hal itu Budi sampaikan saat menyaksikan penandatanganan ‘Perjanjian Pemegang Saham dan Perjanjian Penataan Stasiun Terintegrasi’ antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (10/1).

“Saat ini baru 25 persen masyarakat di Jakarta yang menggunakan transportasi umum. Kami ingin kedepannya 75 persen masyarakat menggunakan angkutan umum,” harap Budi.

Berdasarkan informasi dari Pemprov DKI Jakarta, fase awal dari kerjasama ini adalah untuk menata empat stasiun, yaitu Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Senen, dan Stasiun Sudirman.

Mantan dirut AP II ini juga menuturkan agar dalam penataan integrasi antar moda ini melibatkan seluruh moda transportasi yang ada, termasuk ojek online.

Pasalnya, ojek online merupakan angkutan yang tidak bisa dikesampingkan apalagi di Jakarta. Karena itu perlu diberikan tempat untuk naik dan turun penumpangnya agar tidak mengganggu lalu lintas di sekitarnya.

“Integrasi antar moda itu menjadi keharusan. Selain KAI dan MRT juga ada Bus Rapid Transit, angkutan umum lainnya dan ojek online (ojol). Untuk itu, saya minta empat stasiun tersebut agar mengakomodasi untuk tempat untuk para pengemudi ojol,” tandas Budi.(chi/jpnn)