BOGOR-RADAR BOGOR,Kepenguruan Asosiasi Profesor Indonesia (API) masa bhakti 2019-2024 menggelar rapat perdana di Ruang Mahoni Kampus Sekolah Bisnis IPB University, Bogor (20/1). Kegiatan yang terselenggara berkat kerjasama antara Dewan Guru Besar (DGB) IPB University dan API ini membahas program atau kegiatan aksi untuk tahun 2020 dan mendiskusikan berbagai peluang kerjasama yang saling membutuhkan (mutual collaboration) dengan berbagai lembaga pemerintah maupun non-pemerintah.
Asosiasi yang berdiri pada tahun 2007 lalu ini merupakan organiasi profesi independen yang didukung oleh sumberdaya profesor yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Guru besar yang tergabung berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dari Aceh hingga Papua.
“Rapat kerja API ini diharapkan menghasilkan program kerja dan komitmen para pengurus API yang akan dilaksanakan selama lima tahun ke depan. Kami berharap API bisa fokus membangtu bangsa ini agar bisa menjadi negara maju lebih cepat, khususnya di bidang sumber daya alam,” ujar Prof Muh Yusram Massijaya, Ketua API 2019-2024 yang juga Guru Besar Tetap Fakultas Kehutanan IPB University.
Sekretaris Umum API, Prof Dr Ari Purbayanto mengatakan, “Profesor ini sudah tertempa ilmunya. Ilmunya bukan main-main, dan dia menerapkan ilmunya ada buktinya,” ujarnya.
API berharap, kata Prof Ari, profesor bisa banyak bersuara memberikan kontribusi positif bagi negeri. Menurutnya, dalam API ada beberapa klaster yang bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk mencari solusi. Jika memang dibutuhkan profesor bisa turun langsung.
Prof Ari pun berharap bisa diberi ruang untuk memberikan gagasannya. “Kami profesor berjuang untuk kemajuan bangsa dan negara. Selama ini, Malaysia bahkan belajar dari profesor Indonesia, mulai dari otonomi perguruan tinggi. Saat keuangan pemerintahan sulit, mereka belajar ke kita. Namun sayang, di Indonesia, yang banyak diberi ruang untuk memberikan tawaran solusi justru politisi, bukan para Profesor,” kata Ari. (Awl/Zul)