CIANJUR-RADAR BOGOR,Puluhan warga Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak melakukan aksi pembakaran di halaman Kantor Desa Waringinsari, (21/1). Aksi yang dilakukan puluhan orang itu merupakan bentuk protes dan kekecewaan kepada panitia pemilihan kepala desa (Pilkades).
Selain melakukan pembakaran kayu, puluhan warga juga berorasi dan meminta panitia pilkades mundur dari jabatannya. Massa juga menuntut agar pelaksanaan Pilkades diundur.
Kejadian kemarin merupakan buntut aksi yang digelar sejak Senin (20/1). Aksi dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga yang menerima bakal calon dari luar Desa Waringinsari.
Salah satu warga Desa Waringinsari, Aceng Abdul Hanan (25) mengatakan, ada barisan warga yang datang ke kantor desa dan melakukan aksi demo. “Tadi (kemarin, red) protesnya supaya panitia mundur, supaya pemilihannya juga diundur. Warga keberatan, panitia menerima calon kades yang dari luar Desa Waringinsari,” kata dia saat dihubungi melalui telepon seluler.
Padahal dua di antaranya merupakan warga asli Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak. Sebelumnya ada sembilan bakal calon kepala desa, dan yang ikut seleksi akademik pada Minggu (19/1) lalu ada delapan orang. Dari delapan orang tersebut, lima yang dinilai terbaik ditetapkan sebagai calon kepala desa.
Aceng mengatakan, warga mengancam akan melakukan demo yang lebih besar lagi dan dengan membawa massa lebih banyak masa. “Rencananya akan ada aksi yang lebih besar dan lebih banyak massa,” tuturnya.
Kapolsek Takokak, Iptu Dang Diki menjelaskan, aksi yang dilakukan oleh warga karena ada ketidakpuasan dipimpin oleh orang yang tidak disetujui oleh warga setempat. “Tapi sekarang sudah kondusif. Di desa sekarang ada penjagaan dari unsur Muspika, Polsek, Koramil termasuk saya juga,” ungkapnyanya.
Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan, protes dilakukan karena ketidakpuasan warga terhadap calonnya yang tak lolos.
“Saya mendengar sudah dibetulkan. Suasana sudah kondusif, hanya bakar kayu saja,” paparnya.
Kapolres menjelaskan, apabila ada simpatisan dari salah satu bakal calon kades yang melakukan giat-giat negatif hingga pengrusakan yang mengakibatkan kerugian besar, pihaknya tidak segan-segan melakukan tindakan sesuai prosedur dan aturan hukum yang ada. “Ya kalau memang ada keruksakan dan kerugian besar, itu akan kami proses,” ujarnya.
Dengan adanya gejolak tersebut, pihak panitia Pilkades Waringinsari dan Pemerintah Kecamatan bakal menunggu arahan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cianjur. Pengumuman calon kepala desa yang harusnya dilaksanakan pada Selasa (21/1) pun ditunda.
Sementara itu, bentuk ketidakpuasan kepada panitia Pilkades, juga dilakukan oleh warga di Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku. Mereka menilai panitia Pilkades diduga telah memanipulasi nilai bakal calon kades, sehingga bakal calon dukungan mereka tidak lolos dalam seleksi.
Ketua tim kemenangan bakal calon Kades Hayun, Acep Wowo mengatakan, panitia Pilkades diduga sengaja telah melakukan manipulasi nilai, sehingga meski telah memiliki nilai besar dari tes akademik, bakal calon yang diusungnya tidak bisa lolos. “Saya rasa itu panitia sengaja menjegal,” ujarnya.
Wowo mengatakan, pihaknya akan melaporkan kejadian tersebut ke DPMD Kabupaten Cianjur. “Jika tidak ada tanggapan kami akan melakukan unjukrasa,” katanya.
Ketua Panitia Pilkades Sukasari, Sugilar membantah jika pihaknya telah melakukan manipulasi nilai. Menurutnya, panitia Pilkades telah bekerja sesuai dengan prosedur. “Tidak ada kecurangan di sini. Kami bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya.(dil/dan)