RSHS Bandung Pastikan Pasien Terduga Virus Korona Sudah Diisolasi

0
64
Ilustrasi penanganan tenaga media terhadap pasien yang terjangkit virus Korona di Wuhan, Tiongkok. (AFP)
Ilustrasi penanganan tenaga media terhadap pasien yang terjangkit virus Korona di Wuhan, Tiongkok. (AFP)
Ilustrasi penanganan tenaga media terhadap pasien yang terjangkit virus Korona di Wuhan, Tiongkok. (AFP)
Ilustrasi penanganan tenaga media terhadap pasien yang terjangkit virus Korona di Wuhan, Tiongkok. (AFP)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kota Bandung digegerkan dengan Virus Korona. Pasalnya, ada seorang pasien yang terduga terjangkit novel coronavirus (nCov). Pasien yang belum diketahui identitasnya saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Minggu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun pasien terduga virus Korona tersebut dirawat di Ruang Isolasi RSHS Bandung pada Minggu siang.

Humas RSHS Bandung Reny Meisuburriyani mengatakan, manajemen rumah sakit akan menggelar jumpa pers tentang pasien terduga virus Korona tersebut pada Senin (27/1) pagi.

“Untuk informasi yang valid dan lengkap mohon bersabar menunggu besok (Senin, 27 Januari 2020), agar tidak berkembang menjadi informasi yang salah (hoax). Terima kasih, tetap jaga kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan sehat ya. Besok Bu dirut (Direktur Utama) akan memberikan keterangan pak,” ujar Reni Minggu malam.

Diketahui, lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia tertular virus korona baru, yang sebagian besar di antaranya di Tiongkok, dan sebanyak 56 orang meninggal karena wabah tersebut, menurut data-data yang dikeluarkan pada Minggu.

Pada Minggu (25/1), Tiongkok memastikan bahwa ada 1.975 kasus pasien yang tertular virus korona baru sementara jumlah korban meninggal telah mencapai 56 orang, demikian dilaporkan stasiun penyiaran negara CCTV.

Sementara itu pada Sabtu, Hong Kong menyatakan darurat virus, membatalkan berbagai perayaan serta melarang perjalanan ke Tiongkok daratan.

Di Hong Kong, ada lima kasus orang mengidap virus tersebut. Pemimpin kota, Carrie Lam, mengatakan penerbangan dan perjalanan kereta cepat antara Hong Kong dan Wuhan akan dihentikan. Sekolah-sekolah di Hong Kong, yang saat ini sedang diliburkan dalam rangka Tahun Baru Imlek, akan tetap ditutup sampai 17 Februari.

Presiden Xi Jinping mengatakan, dalam sidang politbiro, Sabtu (25/1), bahwa Tiongkok sedang menghadapi “situasi berbahaya” sementara badan-badan kesehatan di seluruh dunia bergelut mencegah wabah itu.

Virus itu diyakini muncul akhir tahun lalu di sebuah pasar ikan di pusat Kota Wuhan, dan berasal dari hewan-hewan yang dijual secara ilegal.

Virus sudah menyebar ke kota-kota di Tiongkok seperti Beijing dan Shanghai, juga ke negara-negara lain termasuk Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Australia, Prancis dan Kanada.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pekan ini tidak menyebutkan wabah itu sebagai darurat kesehatan global, namun beberapa pakar kesehatan mempertanyakan apakah Tiongkok bisa terus menahan penyebaran virus menular itu. (jwp)