DEPOK-RADAR BOGOR, Sebanyak 29 pasangan calon suami istri. Mereka kena tipu penyelenggara jasa pesta pernikahan atau wedding organizer (WO) Pandamanda. Kerugian total mencapai Rp1,5 miliar.
Polisi bergerak cepat. Pemilik WO, Anwar Said ditangkap. Statusnya sudah menjadi tersangka. Ia ditangkap di kantornya, sekitar Kecamatan Pancoranmas, Selasa (4/2/2020). Kasubag Humas Polres Metro Depok, AKP Firdaus mengatakan, awal mula terbongkarnya kasus ini, saat salah seorang korban membuat laporan polisi, Minggu (2/2/2020).
“Kami terima laporan. Kena tipu WO. Saat acara catering tidak tersedia,” ungkapnya kepada Radar Depok (Group Pojoksatu.id).
Berkembang, kata Firdaus, diketahui korbannya banyak. Lebih dari satu pasang. Korban mengalami kerugian uang bervariasi. Kisaran Rp50 juta sampai Rp70 juta.
“ Ada korban yang belum sampai pada hari pernikahan. Mereka melapor karena belum ada kejelasan sampai dengan menjelang hari H,” terangnya seperti dikutip dari radardepok.com.
Sejumlah korban tertarik dengan WO tersebut karena harganya yang murah. Ditawarkan pula mendapat sepasang cincin seberat 10 gram. Pelaku melancarkan aksi tipu-tipunya di media sosial.
“Kasusnya masih kembangkan lagi. Siapa tahu ada korban lainnya,” tandas Daus, sapaannya.
Sementara itu, salah seorang korban, Isnaini mengaku sangat dirugikan oleh pelaku. Bukan uang. Rugi yang paling besar adalah rasa malu di depan keluarga besar dan tamu yang datang.
Dia pada Minggu (2/2), dengan menyebar sekitar 400 undangan, di sekitar Kalibatan, Jakarta Selatan. Ia pesan makanan sampai 1600 paks. Keanehan muncul dari menjelang persiapan pesta pernikahan.
“Dari pukul 14:00 WIB, pihak gedung sudah menanyakan soal dekorasi. Termasuk soal catering,” bebernya.
Ia mulai pusing manakala sampai pukul 16:00 WIB, tidak ada juga yang datang. Padahal acaranya mulai pukul 19:00 WIB. Beruntung, pesta pernikahan masih bisa berjalan meski pada akhirnya tak sedikitpun makanan maupun minuman yang tersaji.
“Dekorasi dibantu pengelola gedung. Janurnya itu bekas orang yang duluan nikah. Kami tidak pakai dekor. Untungnya juga pas akadnya itu kita dibantu sama pengelola masjid, kita koordinasi dengan pengelola gedung buat handel akad,” terangnya perempuan 25 tahun ini dengan air mata meleleh.
Dirinya sudah berupaya menghubungi pemilik WO. Cuma tak ada respon. Ia mengalami kerugian hingga Rp65 juta dengan penawaran paket Rp70 juta. (jul/radardepok/ysp)