JAKARTA-RADAR BOGOR, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menggelar rekonstruksi terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Rekonstruksi itu kurang lebih berlangsung selama tiga jam.
Wadirkrimum Polda Metro Jaya, AKBP Dedy Murti menyampaikan, jajarannya merekonstruksi sekitar 10 adegan terkait peristiwa penyiraman air keras yang terjadi pada 11 April 2017 lalu. Dedy menyebut, terdapat adegan tambahan dalam giat rekonstruksi yang berlangsung sejak 03.15 WIB dini hari.
“Ada 10 adegan dan ada beberapa adegan tambahan sesuai dengan pembahasan tadi di lapangan dengan rekan rekan JPU (Jaksa Penuntut Umum). Ini dalam rangka memenuhi petunjuk dari JPU dalam P19-nya ini kami lakukan sesuai dengan apa yang sudah kami bahas sebelumnya,” kata Dedy usai melakukan rekonstruksi di Jalan Deposito T8, RT 03 RW 10, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/2).
Dedy menyampaikan, dalam rekonstruksi ini pihaknya menghadirkan dua tersangka yang merupakan anggota Brimob. Keduanya yakni Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette.
“Iya hadir, tidak ada peran pengganti,” klaim Dedy.
Kendati demikian, sosok Novel dalam rekonstruksi ini digantikan oleh peran pengganti. Karena dia usai menjalani pengobatan di Singapura.
“Ternyata pada saat pelaksanaan di lokasi tadi di TKP kebetulan kami juga melibatkan ada pak Novel, dalam hal ini korban melintas dan sempat rekan rekan penyidik dan JPU mempertanyakan dan menyampaikan kegiatan ini tetap kami laksanakan dengan pemeran pengganti,” jelas Dedy.
Sebagaimana diketahui, penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tidak dikenal usai menunaikan salat subuh di masjid dekat rumahnya pada 11 April 2017 lalu. Penyiraman ini membuat kedua mata Novel terluka parah.
Setelah hampir dua tahun tak terselesaikan, polisi pada akhir 2019 berhasil menangkap dua orang tersangka penyerangan, pelaku diduga merupakan anggota Brimob. Keduanya yakni Ronny Bugis, dan Rahmat Kadir Mahulette.
Ronny diduga merupakan orang yang menyiram air keras ke wajah Novel. Sedangkan, Rahmat diduga sebagai pelaku yang mengendarai motor.
Bahkan, salah satu tersangka penyerangan Novel Baswedan, Ronny Bugis pernah meluapkan emosinya di hadapan awak media. Dia menyebut Novel merupakan pengkhianat.
“Tolong dicatat, saya tidak suka dengan Novel karena dia penghianat,” teriak RB saat keluar dari Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (jwp).