JAKARTA-RADAR BOGOR, Sampai saat ini sudah lebih dari 20 negara melaporkan terinfeksi virus Korona. Indonesia adalah salah satu negara yang belum terpapar virus tersebut dengan jumlah kasus nol.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menjelaskan mengapa Indonesia bisa berhasil mengantisipasi sampai sejauh ini. Secara ilmiah, kata dia, tentunya harus diteliti lebih lanjut karena kekebalan tubuh tiap orang dan tiap etnis di Indonesia berbeda-beda.
“Berkaitan dengan alasan scientific tentu kita harus melihat dari karakteristik virus itu sendiri. Virusnya kan sudah diketahui, yang menyangkut virus itu tahan pada suhu berapa dan lainnya. Apakah karena faktor-faktor ini sampai saat ini (penderita virus Korona, Red) belum ditemukan. Meski ada alasan-alasan teknis yang barangkali perlu penyempurnaan” jelasnya.
Alasan lainnya, lanjutnya, bisa juga barangkali karena negara tropis. Masyarakatnya hidup banyak di luar ruangan. Belum lagi soal kelembaban udaranya. “Apakah ini ada pengaruhnya? Masih dalam penelitian,” ungkapnya.
Menyoal kemungkinan ada pasien virus Korona yang tak melapor, Anung menjawab hal itu tak mungkin terjadi. Sebab tak ada kasus pneumonia atau sesak napas berat dalam jumlah banyak di masyarakat.
“Dalam kejadian kasus virus Korona ini kami enggak dapat data signifikan adamya peningkatan kejadian kasus pneumonia di Indonesia,” tuturnya.
Meski begitu hal itu terus menjadi evaluasi sambil tetap melakukan pencegahan. Intinya, kata dia, tak ada peningkatan kasus pneumonia di sejumlah daerah.
“Bukti atau alasan scientific kami belum bisa sampaikan. Ada bukti sampai saat ini kejadian pneumonia tak meningkat. Yang diarep-arep ini kan golnya. Maunya ada kasus kan? Tapi mungkin benar kata pPak Menteri Kesehatan (Terawan Agus Putranto, Red), bahwa ini yang terbaik. Doanya orang Indonesia itu doanya makbul (manjur, Red),” ujarnya tertawa. (jwp)