IPB University Selenggarakan Seminar Kebangsaan Pancasila

0
78

BOGOR-RADAR BOGOR,Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University (Ditmawa PK) mengadakan Seminar Kebangsaan Pancasila di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Kampus Dramaga, Bogor, (19/01). Peserta yang hadir merupakan mahasiswa IPB University, alumni serta pengurus Nahdlatul Ulama (NU). Seminar ini mengangkat tema “Inspirasi, Kreasi untuk SDM Unggul”.

Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria menyampaikan inspirasi tentang keagamaan di Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah integritas, inovasi, dan menginspirasi. Hasil penelitian menunjukkan dengan integritas yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan dan koordinasi.

“Inovasi-inovasi IPB University dapat meningkatkan proses transformasi di Indonesia. Salah satu inovasinya adalah santripreneur. Kolaborasi adalah kunci yang penting dalam meningkatkan inovasi. Masyarakat santri dapat menjadi potensi karena faktor-faktor tersebut. Dakwah adalah pengembangan inspirasi,” paparnya.

Pada kegiatan seminar kali ini, IPB University menghadirkan narasumber Prof Dr KH Said Aqil Siroj, MA sebagai Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Prof Said memaparkan sejak dulu Islam dibangun oleh orang-orang cerdas. Berbagai agama diterima oleh masyarakat. Sebelumnya kitab hanya dibaca oleh strata-strata tertentu. Tauhid mengharmoniskan antara agama dan budaya. Setiap umat mempunyai budaya masing-masing dan inovasi yang membanggakan.

Ia menyebutkan pesantren membawa nilai kesederhaaan, saling membantu, terbuka dan ukhuwah yang kuat. Jabatan dan pekerjaan tidak menjadi tujuan yang penting dalam pembelajaran di pesantren. Nasionalisme merupakan bagian dari iman.

“Selama masih ada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, Negara Kepulauan Republik Indonesia tidak akan bubar. Pancasila tidak boleh didebatkan dan harus diamalkan. Mudah-mudahan IPB University dapat meningkatkan integritas, beragama secara total, dan berbudaya dengan maksimal,” ungkap Prof Said. (Ghinaa/Zul)