Zulhas Sebut PAN Akan Rugi Jika Jadi Oposisi

0
61
Dari kiri Hatta Rajasa, Drajad Wibowo, Zulkifli Hasan, Soraya Zulkifli Hasan, Sutrisno Bachir, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Asman Abnur saat pembukaan Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/02/2020). (HENDRA EKA)
Dari kiri Hatta Rajasa, Drajad Wibowo, Zulkifli Hasan, Soraya Zulkifli Hasan, Sutrisno Bachir, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Asman Abnur saat pembukaan Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/02/2020). (HENDRA EKA)
Dari kiri Hatta Rajasa, Drajad Wibowo, Zulkifli Hasan, Soraya Zulkifli Hasan, Sutrisno Bachir, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Asman Abnur saat pembukaan Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/02/2020). (HENDRA EKA)
Dari kiri Hatta Rajasa, Drajad Wibowo, Zulkifli Hasan, Soraya Zulkifli Hasan, Sutrisno Bachir, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Asman Abnur saat pembukaan Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/02/2020). (HENDRA EKA)

JAKARTA-RADAR BOGOR,  Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, mengatakan partainya akan tetap menjadi pengkritik yang konstruktif, bagi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin.

Menurut Zulhas -sapaan akrab Zulkifli Hasan- menjadi oposisi akan merugikan bagi partai berlogo matahari ini. Pasalnya oposisi sudah dimiliki oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS)‎. Sehingga tidak akan ikut seperti PKS menjadi oposisi.

“Kalau oposisi itu sudah diambil oleh PKS. Kalau kita ikut masuk ke situ, isu oposisi yang sudah diambil oleh itu teman kita partai itu. Jadi akan sangat merugikan kita,” ujar Zulhas di Kendari, Rabu (12/3).

Oleh sebab itu, posisi PAN saat ini bukan sebagai oposisi. Tapi akan menjadi mitra kritis terhadap pemerintahan ini. Sehingga Zulkifli mengatakan, partainya enggan disebut sebagai oposisi.

“Kita tidak masuk isu oposisi. Kita akan jadi mitra yang kritis bisa menjadi memberikan solusi terhadap persoalan bangsa yang kita hadapi,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, mengatakan menjadi oposisi adalah baik bagi demokrasi di Indonesia. Sehingga ada pihak yang mengawasi jalannya pemerintahan selama lima tahun.

“PKS mengambil posisi di luar pemerintahan sebagai bagian dari cinta dan melayani negeri agar ada mekanisme check and ballances. Demokrasi Indonesia justru perlu,” ujar Mardani.

Mardani berpandangan, PAN untuk tidak bergabung ke pemerintah‎an. Hal itu karena koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin sudah terlalu gemuk. Sehingga sudah tidak ada tempat lagi bagi partai baru.

“Yang pro pemerintah sudah penuh sesak. Partai justru perlu ruang gerak yang luas. Ruang oposisi,” ungkapnya.

Kendati demikian, PKS tetap menghormati keputusan PAN jika pada akhirnya nanti partai bernuansa biru itu menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Kami pada posisi mendoakan PAN memutuskan yang terbaik untuk publik,” tuturnya.(jwp)