JAKARTA-RADAR BOGOR,Para peziarah atau wisatawan religi di Kawasan Banten Lama mendapatkan suguhan langka. Selama beberapa hari ke depan, sejumlah koleksi artefak Nabi Muhammad Rasulullah SAW dipamerkan di dalam Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama (KBL).
Diantara koleksi yang disuguhkan ada tongkat, surban, dan serpihan tanah makam Nabi Muhammad. Koleksi artefak peninggalangan masa Nabi itu milik Galeri Warisan MAR yang dikelola oleh Prof Abdul Manan Embong asal Malaysia.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin turut hadir membuka pameran itu secara resmi Minggu (16/2). Usai prosesi pembukaan, Ma’ruf berkeliling melihat koleksi serta mendapatkan penjelasan dari Prof Abdul Manan Embong.
Semoga pameran ini dapat menjadi inspirasi bagi masyrakat untuk dapat lebih meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW,” kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Selain meneladai sifat Rasulullah dan para sahabatanya, masyarakat bias menerapkannya pada kehidupan sehari-hari. Dia juga berharap pameran ini bisa menarik minat generasi muda untuk mempelajari sejarah Islam serta kisah hidup Rasulullah.
Ma’ruf menjelaskan, artefak yang dipamerkan merupakan bukti otentik peninggalan Nabi Muhammad dan sahabatnya. Selain itu juga sudah terbukti kebenarannya serta mendapatkan sertifikasi dari Saudi Commission for Tourism & National Heritage.
Secara umum Ma’ruf mengatakan Banten harus bisa menjadi pusat wisata religi nasional. Dengan momentum terus tumbuhnya tren halal sebagai gaya hidup di lingkungan masyarakat. Dia mencontohkan melalui kuliner halal dapat lebih mengenalkan masyarakat pada ekonomi Syariah.
“Sehingga bisa berdampak pada pembangunan ekonomi bangsa,” katanya.
Sementara itu tren halal sebagai gaya hidup atau lifestyle yang terus berkembang juga dirasakan oleh pelaku usaha. Diantaranya, adalah oleh PT Pegadaian (Persero). Perusahaan pelat merah itu mengalami peningkatakan omset, khususnya di produk berbasis syariah.
Pemimpin Wilayah Kantor Wilayah IX Jakarta Pegadaian Hakim Setiawan mengatakan, mereka akan terus memperbesar pasar dan mengembangkan produk syariah. Pertimbangannya adalah mayoritas penduduk Indonesia muslim dan meningkatnya trend gaya hidup halal.
“Selama ini sekitar 20 persen portofolio Pegadaian merupakan produk syariah,” katanya.
Hakim melihat bahwa trend hidup halal lifestyle di kalangan milenial yang sedang berkembang. Pegadaian akan terus mengikuti momentum ini. Diantaranya melakukan sejumlah kegiatan berkaitan dengan halal sebagai gaya hidup. Seperti even Halal Lifestyle: Bazar, Fashion, Makanan, dan UKM di Jakarta Sabtu (15/2) kemarin.
Dia berharap melalui even seperti itu, dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap produk-produk Syariah Pegadaian. Khususnya Rahn, Arrum BPKB, Arrum Haji dan Amanah.
“Kedepan, produk Syariah Pegadaian akan memiliki porsi lebih tinggi dibandingkan pelaku di industri keuangan lainnya,” ungkapnya.
Data dari PT Pegadaian menyebutkan, omset produk pembiayaan Pegadaian untuk bisnis syariah tahun lalu melonjak 27,4 persen menjadi Rp 24,178 triliun (year on Year/YoY). Dibandingkan tahun 2018 yang tercatat Rp18.977 triliun.
Sementara untuk produk bisnis syariah yaitu Rahn tercatat tumbuh sebesar Rp 18,898 triliun, Rahn Tasjily Tanah sebesar Rp 912 miliar, Arrum Mikro sebesar Rp 757 miliar, Arrum Haji sebesar Rp895 miliar, Arrum Emas sebesar Rp 548 miliar, dan Amanah sebesar Rp 2,167 triliun. Hilmi Setiawan.(jwp)