356 Orang Terinfeksi Corona di Kapal Pesiar Diamond Princess, 78 WNI Tetap Sehat

0
87
WNI menjalani observasi terkait virus corona di Natuna, setelah dievakuasi dari Wuhan, Cina beberapa hari lalu.
WNI yang baru tiba dari China langsung disemprot cairan khusus
WNI yang baru tiba dari China langsung disemprot cairan khusus

JAKARTA–RADAR BOGOR,Jumlah penumpang kapal Diamond Princess yang terinfeksi virus corona terus bertambah. Hingga kemarin, 356 orang dinyatakan positif terinfeksi virus asal Wuhan, China, itu.

Jumlah tersebut membuat Diamond Princess menjadi tempat pertama di luar China yang memiliki penderita virus corona terbesar.

Jumlah penumpang yang terinfeksi diperkirakan bakal terus bertambah. Sebab, kapal pesiar itu mengangkut 3.711 orang. Meski demikian, rencana pemulangan 78 WNI yang bekerja sebagai kru di kapal tersebut belum pasti.

Padahal, masa karantina kru dan penumpang kapal pesiar Diamond Princess kurang dua hari lagi. Pada 19 Februari nanti, masa isolasi di Kapal Pesiar Diamond Princess berakhir. Kementerian Luar Negeri memastikan otoritas kesehatan Jepang setiap hari mengecek kondisi kesehatan 78 orang kru WNI yang bekerja di sana. ’’Kondisi mereka baik dan sehat sembari terus bekerja,” terang Plt. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, kemarin (16/2).

Kemenlu bersama Kementerian Perhubungan sudah melakukan rapat membahas kepulangan para kru WNI tersebut ketika masa karantina sudah berakhir. Faiza –sapaan akrabnya– menuturkan, keputusan untuk pulang dikembalikan kepada masing-masing kru. Mengingat, mereka terikat dengan kontrak kerja. Ingin tetap lanjut bekerja atau pulang ke Indonesia.

Para kru yang kontraknya habis atau akan habis akan difasilitasi untuk pulang melalui kerja sama dengan agensi yang merekrut. Mengingat, masih ada tanggung jawab agensi yang melekat selama para kru masih bekerja.

Faiza menyatakan, 78 kru WNI tersebut ketika kembali ke tanah air bisa langsung pulang ke daerah asalnya masing-masing. ’’Mengacu pada standar WHO, mereka sudah melewati masa karantina kapal pesiar Diamond Princess selama 14 hari. Ya kalau sudah melewati 14 hari karantina bisa kembali langsung ke daerah asalnya,” beber mantan staf khusus Hubungan Luar Negeri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

Menko PMK, Muhadjir Effendy menyarankan agar seluruh WNI di kapal pesiar tersebut dapat segera dievakuasi. Hal ini mengingat ada risiko penularan Covid-19. ’’Hanya saja keadaan mereka lebih terjamin dibanding WNI yang dari Provinsi Hubei (China),” ucapnya, kemarin.

Muhadjir menuturkan bahwa belum ada pembicaraan khusus untuk evakuasi 78 orang yang bekerja di kapal tersebut. Menurutnya, untuk pemulangan harus dibicarakan khususnya dengan Kemen­terian Luar Negeri dan Kemenkumham.

Di sisi lain, Dirjen Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Anung Sugihantono menga­­takan bahwa sempat ada komunikasi dengan Faiza. Jubir Kemenlu itu menanyakan bagaimana sebaiknya pena­nganan 78 WNI di Jepang itu. Sebab ada rencana evakuasi. ’’Rencana ini muncul karena Amerika juga berencana meng­eva­kuasi warganya,” tutur Anung.

Pria kelahiran Temanggun itu menyatakan, jika 78 WNI keluar dari Kapal Diamond Princess sebelum masa isolasi berakhir, maka harus diobservasi. Hal ini sama dengan yang dilakukan terhadap 238 WNI dari Hubei yang harus menjalani observasi selama 14 hari di Pangkalan Terpadu TNI di Natuna. Sedangkan ketika mereka dievakuasi saat masa isolasi selesai, maka bisa diperlakukan selayaknya orang sehat lainnya. (lyn/han)