SUKABUMI-RADAR BOGOR,13 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi berada pada garis patahan atau sesar cimandiri. Hal itu, membuat perhatian pemerintah untuk mengatisipasi terjadinya gempa akibat patahan tersebut seperti beberapa tahun silam.
Pasalnya, berdasarkan penelitian bahwa sesar Cimandiri merupakan sesar atau patahan geser aktif itu artinya pontensi terjadinya gempa masih kuat.
Dengan lokasi sesar ini memanjang mulai dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhanratu, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang, dimana sesar ini mengalami pertemuan dengan Sesar Lembang di wilayah Padalarang membuat kekhawtiran tersendiri.
Khusus untuk Kabupaten Sukabumi sesar tersebut terbagi kepada 5 segmen, pertama segmen Cimandiri Palabuhanratu-Citarik, Citarik-Cadasmalang, Cibeureum-Cirampo, CirampoPegleseran, dan Pegleseran-Gandasoli.
Menanggapi hal itu, Bupati Sukabumi menghimbau kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi, untuk meningkatkan kewaspadaannya. Peringatan waspada ini sebagai salah satu bentuk upaya preventif pemerintah dalam meminimalisir terjadinya resiko bencana alam.
Menurutnya, dari 47 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sukabumi ini, terdapat 13 kecamatan yang masuk pada garis patahan atau sesar Cimandiri.
“Saya meminta warga supaya meningkatkan kewaspadaanya. Terlebih lagi, saat ini tengah memasuki cuaca ekstrim yang dapat berpotensi bencana alam,” kata Marwan kepada Radar Sukabumi usai menghadiri kegiatan Musyawarah Kerja PMI Kabupaten Sukabumi di Gedung Negara Pendopo Sukabumi, Jalan Raya Ahmad Yani, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Selasa (18/2/2020).
Untuk itu, ia meminta kerjasamanya dengan seluruh stakehoalder dan meningkatkan kewaspadaannya, khususnya warga yang tinggal di daerah perbukitan dan bantaran sungai. (pjbr)