BOGOR–RADAR BOGOR,Selain nama yang belum disahkan oleh PSSI, PS Tira-Persikabo bisa jadi menimbulkan masalah baru di Liga 1. Salah satunya, soal sponsor utama yang terpampang di jersey-nya musim ini. klub asal Kota Hujan itu secara terang-terangan memasang sponsor situs judi di jersey-nya.
Dari sisi regulasi, tentu tidak ada masalah soal pemasangan sponsor judi tersebut. PT LIB sendiri tidak membatasi soal sponsor yang dilakukan oleh tim-tim Liga 1. Hal tersebutlah yang kemudian menjadi dasar dari Tira-Persikabo untuk menandatangani kesepakatan dengan situs judi tersebut musim ini.
Seperti yang dikatakan oleh Direktur Pengembangan Bisnis Tira-Persikabo, Rhendie Arindra. Menurutnya, sebelum deal, pihaknya sudah berkomunikasi dengan LIB. Berkomunikasi apakah di regulasi Liga 1 melarang adanya situs judi untuk jadi sponsor klub. ’
’Kami kan juga baca-baca regulasi. Regulasi tidak melarang, ya kami jalan saja,’’ terangnya.
Malah, dengan adanya situs judi di jersey, Rhendie mengaku ada kebanggaan tersendiri. Sebab, timnya jadi klub pertama di Indonesia yang berani mendobrak soal sponsor situs judi di jersey tim. ’
’Ya kami bangga, jadi seperti klub di Eropa, West Ham United jatuhnya kan,’’ katanya lantas tersenyum.
Dia menegaskan, situs judi itu hanya soal sponsorship saja. artinya, situs judi yang jadi sponsornya tidak ikut campur soal teknis di lapangan. Misalnya saja mengatur Tira-Persikabo untuk menang atau kalah dalam pertandingan di Liga 1.
Ketua Satgas Antimafia Bola, Brigjen Hendro Pandowo mengatakan, pihaknya tidak bisa campur tangan soal sponsor situs judi di jersey klub Liga 1. Sebab, hal tersebut bukan wewenangnya dan bukan jobdesk dari Satgas Antimafia Bola jilid III.
Sementara itu Bupati Bogor, Ade Yasin, meminta kepada semua elemen masyarakat untuk mendukung PS Tira-Persikabo dan berharap tidak tepuruk dan mati suri kembali akibat salah urus. ’’Mudah-mudahan tidak salah urus lagi. Siapa pun pengelolanya saya berharap semua elemen di Kabupaten Bogor bisa memberikan dukungannya setiap bermain di laga kandang ataupun tandang,” katanya. (all/rid/c)
