Dekan Sekolah Vokasi IPB University: Keterampilan Tenaga Kerja Kita Belum Sejalan dengan Tuntutan Pasar

0
74

BOGOR-RADAR BOGOR,Profil keterampilan tenaga kerja Indonesia belum berkembang sejalan dengan tuntutan pasar tenaga kerja. Ketika ekonomi Indonesia berkembang dan mencapai pertumbuhan yang tinggi, maka sangat penting untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi.

“Peningkatan pendidikan dan pelatihan vokasi seharusnya diarahkan untuk mengatasi persoalan ketidakcocokan keterampilan. Tidak hanya untuk meningkatkan penciptaan lapangan kerja tetapi juga untuk mendukung produktivitas, daya saing dan pertumbuhan yang lebih tinggi,” ujar Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Dr Arif Daryanto dalam pertemuan konsultasi “Triple Helix Establishment” dari Proyek Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ayam dan Sapi 2019 – 2021 (SAS21) di Bogor (5/2).

Dalam pertemuan yang dihadiri para pemangku kepentingan untuk pendidikan vokasi pertanian Indonesia ini Dr Arief Daryanto menyatakan bahwa Proyek SAS21 ini bertujuan untuk menyesuaikan kembali kurikulum pendidikan dan pelatihan vokasi (TVET) agar lebih sesuai dan relevan dengan kebutuhan pasar atau dunia industri.

Proyek SAS21 ini didanai oleh Kementrian Luar Negeri Pemerintah Belanda. Proyek ini fokus kepada pengembangan kurikulum pendidikan vokasi baik di tingkat SMK dan pendidikan tinggi terkait dengan kebutuhan tenaga kerja industri unggas dan susu di Indonesia.  Konsorsium yang terlibat dalam proyek ini adalah Sekolah Vokasi IPB University, Maastricht School of Management dan Aeres University of Applied Science.

Pertemuan tersebut menghasilkan komitmen yang kuat dari lembaga-lembaga yang hadir untuk bekerja sama di tingkat strategis dan operasional.  Hadir dalam pertemuan antara lain perwakilan dari Kementerian Pertanian Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), PT Charoen Pokphand dan PT Frisian Flag.

“Dalam bulan-bulan berikutnya, dua proyek percontohan akan dikembangkan untuk menunjukkan bagaimana berbagai pelaku dapat bekerja sama untuk pengembangan ekonomi Indonesia.  Salah satu idenya adalah mengembangkan aplikasi yang akan membantu petani kecil mendapatkan informasi dan dukungan teknis,” imbuhnya.  (ipgb)