Warga Bali Karantina di Diamond Princess,Keluarga: Semoga Bisa Pulang

0
69
WNI yang bekerja di kapal pesiar Diamon Princess tengah dikarantina

BALI-RADAR BOGOR,Ketut Janu Artika, 28, warga Desa Tangkas, Kecamatan Klungkung merupakan salah satu tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess dan kini sedang menjalani masa karantina.

Wabah virus corona yang menginfeksi ratusan penumpang dan awak kapal membuat dia yang dinyatakan negatif terinfeksi virus tersebut juga harus menjalani karantina selama berminggu-minggu.

Janu yang dikonfirmasi melalui media sosialnya, menuturkan, dia kembali lagi berangkat bekerja di kapal pesiar Diamond Princess sejak 20 Januari 2020.

Setelah wabah itu menginfeksi salah seorang penumpang, mereka yang berada di dalam kapal pun terpaksa harus menjalani karantina.

“Yang positif dibawa ke RS. Sementara yang negatif dikarantina di dalam kapal,” katanya. Dia mengaku sudah menjalani tes kesehatan untuk memastikan dirinya tidak terinfeksi virus corona.

Dan, dia pun dinyatakan sehat. Meski begitu, dia dan rekannya yang lain harus tetap menjalani karantina di kapal pesiar yang kini sedang berlabuh di Yokohama, Jepang itu.

“Keadaan kami sehat-sehat saja,” ujarnya. Selama menjalani karantina, dia ingin sekali pulang. Bagaimana tidak, dia dan rekan lainnya harus berada di satu tempat dengan bayang-bayang virus corona.

“Kami sudah sempat berkomunikasi dengan pemerintah. Tetapi belum ada kepastian kapan kami bisa pulang,” tandasnya.

Sementara itu, kakak ipar Ketut Janu Artika, Nengah Sudarma saat ditemui di kediaman keluarga Ketut Janu Artika menuturkan, adik iparnya itu berangkat bulan Januari lalu.

Dan, itu menjadi keberangkatan Janu yang ke-7 untuk bekerja di kapal pesiar Diamond Princess. Akhirnya setelah beberapa hari bekerja tersiar kabar jika ada penumpang di kapal pesiar tersebut yang positif terinfeksi virus corona.

“Sudah pasti keluarga langsung khawatir. Virus itu kan virus mematikan,” terangnya. Selama menjalani masa karantina, anak keempat dari enam bersaudara itu pasalnya kerap berkabar dan mengatakan ingin pulang.

Tidak hanya Janu, pihak keluarga juga menginginkan agar Janu bisa segera pulang ke rumah. Keluarga khawatir jika Janu terlalu lama di sana malah bisa terserang virus tersebut.

“Kapal pesiarkan ruangnya segitu saja sehingga penyebaran virus bisa lebih cepat. Kami berharap agar Janu bisa segera pulang

meski biasanya untuk masa kerja sekali berangkat itu sekitar 8 bulan,” kata pria yang sebelumnya juga pernah bekerja di kapal pesiar itu.

Lebih lanjut menurutnya, pihak keluarga terutamanya kedua orang tua Ketut Janu Artika, yakni I Nyoman Suardana dan Ni Wayan Mastini tidak pernah putus berdoa agar anaknya bisa pulang dalam kondisi sehat.

“Setiap hari kami berdoa agar Janu baik-baik saja dan bisa pulang dengan kondisi selamat,” tandasnya.

(rb/ayu/mus/JPR)