JAKARTA-RADAR BOGOR, Dari 69 WNI kru Kapal Diamond Princess, dua di antaranya sempat dinyatakan positif virus Korona jenis baru atau COVID-19. Hanya saja, keduanya tetap ikut dipulangkan lantaran dinyatakan telah sembuh. Jadi, total WNI kru Diamond Princess yang dipulangkan berjumlah 69 orang.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan di Majalengka, Minggu (1/3), dari rencananya 68 orang yang akan dijemput bertambah satu menjadi 69 orang. Hal itu karena satu WNI lagi yang positif COVID-19 sudah dinyatakan sembuh.
“Yang positif awalnya sembilan, satu sembuh melalui dua pemeriksaan terakhir. Satu lagi dinyatakan sembuh, juga dari dua kali pemeriksaan,” kata Yurianto.
Sementara itu, dua orang WNI lainnya menolak untuk ikut dijemput dikarenakan memang bekerja sebagai kru inti di kapal pesiar tersebut. Berdasar itu, WNI yang tak ikut dijemput berjumlah 9 orang. 7 masih harus dirawat di Jepang karena positif virus Korona, sementara 2 lainnya memang tak mau dijemput dan lanjut bekerja. Total seluruh WNI yang menjadi kru kapal tersebut sejumlah 78 orang.
Yurianto menegaskan seluruh 69 kru kapal tersebut dinyatakan sehat oleh otoritas kesehatan Jepang. “Alhamdulillah dari 69 ini semua tidak ada yang panas, tidak ada yang batuk, tidak ada yang sesak. Artinya mereka memenuhi persyaratan untuk kemudian melanjutkan ke tanah air,” kata Yurianto.
Yurianto juga menjelaskan 69 WNI tersebut telah menjalani masa karantina 14 hari di Diamond Princess dan dinyatakan negatif COVID-19 melalui pemeriksaan PCR. Namun, otoritas kesehatan Indonesia akan kembali melakukan pemeriksaan ulang baik secara klinis dan laboratorium.
Yurianto menerangkan pemerintah akan melakukan pemeriksaan laboratorium pada 69 WNI yang dievakuasi dengan dua metode berbeda, yaitu menggunakan PCR yang hanya membutuhkan waktu satu hari dan metode genom sequencing yang memakan waktu tiga hari. Namun, pemeriksaan lebih detail sampai struktur genetik.
“Nanti akan dimasukkan di kapal, kita akan melakukan pemeriksaan kembali, double cek dan nantinya dibawa menuju ke Sebaru untuk kemudian kita lakukan observasi. Semua masih on schedule,” pungkas Yurianto. (jwp)