BEKASI-RADAR BOGOR,Mobil jenazah Rumah Sakit Dr Hafidz (RSDH) Cianjur, meraung-raung di Villa Bekasi Indah, Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (3/3/2020) siang.
Empat petugas dari dalam ambulans mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) mengeluarkan jenazah D, pegawai BUMN yang diduga terkena COVID-19.
Namun, pihak keluarga enggan menyebut D meninggal karena virus tersebut. Kakak kandung korban, Yayat menegaskan, bahwa adik iparnya ini meninggal bukan karena Corona. Melainkan karena sesak nafas.
“Saya pastikan adik ipar saya ini meninggal bukan karena virus Corona. Walaupun memang korban ini baru pulang dari Malaysia,” ujar Yayat seperti dikutip dari radarbekasi.com.
Ia juga menunjukan surat keterangan dari RS Mitra Keluarga Bekasi, pertama kali D berobat sepulang dari Malaysia.
Diakui Yayat, meski adik iparnya itu dinyatakan negative Corona oleh pihak rumah sakit, namun D tetap menjalani isolasi.
’’Memang sempat diisolasi selama tiga hari. Tapi karena hasilnya negatif akhirnya diperbolehkan pulang,’’ ungkapnya lagi.
Setelah pulang dari RS Mitra Keluarga Bekasi, cerita Yayat, lalu pihak keluarga membawa korban ke Cianjur dengan alasan disana banyak saudaranya. “Kita bawa ke Cianjur untuk berobat di sana. Karena keluarga di sana semua (Cianjur). Kalau di sini kan keluarga kerja semua,” tuturnya.
Menurutnya, adiknya ini meninggal karena sesak nafas saja. Tidak mengalami batuk, pilek, maupun panas, seperti ciri-ciri orang terkena virus corona.
“Adik saya hanya mengalami sesak nafas saja. Enggak mengalami ciri-ciri orang terkena virus corona,” ungkapnya.
(pra/radarbekasi)