JAKARTA-RADAR BOGOR, Anggota Komisi I DPR RI Adian Napitupulu mendesak pemerintah untuk menyediakan sebanyak mungkin alat tes corona.
Menurut Adian pengadaan alat tersebut sekaligus pemerataan distribusinya merupakan tindakan yg penting dilakukan segera untuk pencegahan dan penularan massal virus corona di Indonesia.
“Alat test ini bisa membantu pemerintah untuk mengidentifikasi apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak hanya dalam waktu tidak lebih dari 15 menit,” jelas Adian.
“Melakukan test massal di berbagai wilayah akan membuat pemerintah mampu mengidentifikasi penyebaran di masing masing daerah dan selanjutnya menerapkan perlakuan perlakuan khusus yang bisa jadi berbeda di setiap wilayah tergantung dari besar kecilnya tingkat sebarannya,” tegas Politisi PDIP tersebut.
Adian mengatakan bahwa saat ini berbagai merk alat tes virus corona sudah dipasarkan oleh beberapa negara.
“Alat test Corona saat ini sudah di produksi massal dan di gunakan di berbagai negara untuk mencegah penularan massal yang lebih jauh,” terangnya.
Bahkan menurut Adian beberapa negara sudah memiliki stok cukup banyak.
“Sampai hari ini India sudah membeli 150 juta alat test sementara Kuwait dan Belanda masing masing membeli 30 juta dan 7,5 juta alat test,” ungkapnya.
Ia memberi contoh bahwa beberapa produk dalam minggu ini bisa di dapatkan dengan harga berkisar Rp 140.000 hingga Rp 350.000 per alat test.
“Jadi jika Pemerintah membeli 500.000 box yang bisa di gunakan untuk test terhadap 15. 000.000 orang maka pemerintah perlu menganggarkan biaya antara Rp 2.100.000.000.000,- hingga Rp 5.250.000.000.000,-,” ujar Adian.
Adian juga menekankan bahwa pemerintah jangan sampai menjadi korban calo dalam pengadaan alat tes tersebut.
“Baiknya pemerintah tidak menggunakan perantara tetapi bisa memesan langsung sehingga harga tidak dipermainkan oleh oknum oknum yang mencari keuntungan dari situasi sulit saat ini,” tandasnya.
“Apa yang dilakukan oleh pemerintah dengan menyiapkan 10.000 alat test tentu masih jauh dari cukup mengingat jumlah penduduk kita yang sudah mencapai lebih dari 250.000.000 jiwa,” tutup Adian. (*/ysp)