SURABAYA-RADAR BOGOR,Keputusan Aryn Williams pulang kampung ke Australia sejatinya cukup berisiko. Sebab, kondisi di Australia juga tengah waspada virus korona. Terbukti, begitu tiba di Australia, gelandang Persebaya Surabaya tersebut wajib menjalani karantina selama 14 hari.
Itu memang sudah jadi aturan pemerintah Negeri Kanguru. Isolasi selama 14 hari dianggap mampu mencegah kemungkinan penularan Covid-19. Apalagi, dia terbang dari Surabaya yang merupakan zona merah korona. Beruntung, karantina tersebut bisa dilakukan di rumah. Karena itu, Aryn saat ini hanya bisa beraktivitas di kediamannya dalam 14 hari ke depan.
Meski begitu, Aryn mengaku tak masalah. Toh, dia sudah tahu risiko karantina jika nekat pulang ke Australia. ’’Situasi saat ini sedang tidak bagus. Semua wajib menjaga kesehatan dan memastikan bisa memutus persebaran virus (korona),’’ kata mantan pemain Perth Glory tersebut. Karena itu, dia selalu menjalankan apa yang dianjurkan pemerintah Australia.
Langkah-langkah pencegahan persebaran virus korona sudah dia jalankan. ’’Saya menjaga jarak dengan warga sekitar. Termasuk mencuci tangan secara teratur dan menggunakan masker,’’ tambah pemain kelahiran 28 Oktober 1993 tersebut. Karena itu, ada untungnya Aryn memilih karantina mandiri di rumah. Sebab, dia bisa menjaga jarak dengan warga lain.
’’Di rumah juga menghindarkan saya dari kontak dengan orang yang sudah tertular virus,’’ jelasnya. Meski di rumah, Aryn tetap saja waspada. Dia tak ingin kondisi di rumahnya terancam Covid-19. Dia pun benar-benar menjaga kebersihan kediamannya di kawasan Perth. ’’Saya juga langsung mencuci pakaian yang baru saya pakai keluar rumah,’’ imbuh pemain yang bergabung dengan Persebaya pada putaran kedua musim 2019 itu.
Aryn benar-benar sadar bahwa ancaman bisa datang dari mana saja. Karena itu, dia berharap masa karantina berjalan baik. Apalagi, dia tahu sudah ada pemain di Liga 1 yang positif tertular Covid-19. Pemain itu adalah striker Persib Bandung asal Brasil Wander Luiz. Kondisi tersebut membuat Aryn cukup prihatin. ’’Saya berharap tidak ada staf atau pemain Persib lain yang terinfeksi,’’ tambah Aryn.
Pemain 26 tahun tersebut mendoakan agar Luiz cepat pulih dan mampu melawan Covid-19. Apalagi, hubungan Persebaya dan Persib cukup dekat. Dia pun tak ingin persebaran Covid-19 semakin mengancam pesepak bola yang berkarir di Indonesia. Sebab, jika itu terjadi, jalannya kompetisi Liga 1 2020 bisa semakin terancam.
Meski kompetisi masih tertunda, Aryn tetap menjaga kondisi. Selama masa karantina, dia masih harus melakukan sesi individual training. Hal itu memang sudah jadi kewajiban bagi seluruh penggawa Green Force –julukan Persebaya– selama libur. ’’Saya fokus 100 persen dalam latihan. Saya juga mempersiapkan diri dengan baik sampai situasi mulai kondusif dan membaik,’’ pungkas Aryn.