JERMAN-RADAR BOGOR,Di antara lima liga elite Eropa ternyata Bundesliga menjadi kompetisi pertama yang mendeklarasikan untuk bergulir lagi bulan depan. Dan seperti yang diperkirakan, maka semua pertandingan dilangsungkan tanpa penonton di stadion.
Ketika spieltag 25 dihentikan pada 8 Maret lalu, maka untuk menyelesaikan kompetisi musim 2019-2020 ini butuh sembilan pekan lagi. Dijadwalkan jika Bundesliga mulai Mei maka akhir Juni akan diketahui pemegang Meisterschale untuk 2019-2020 ini.
Tanda-tanda Bundesliga bakal mulai pekan ini sebetulnya terlihat ketika pekan ini ke-18 tim sudah melakukan latihan. Kemarin (9/4), SC Freiburg dan Werder Bremen menjadi dua tim paling belakang yang menggelar latihan.
Chief executive Bundesliga Christian Seifert dalam wawancara dengan New York Times mengatakan dirinya sadar bergulirnya lagi Bundesliga dan 2.Bundesliga akan menjadi sorotan semua pihak. Apalagi Jerman adalah negara keempat tertinggi kasus pandemi Covid-19 per kemarin mencapai 113.296 kasus.
“Kami adalah bagian dari kultur dimana orang-orang saat ini ingin secepatnya kembali ke kehidupan normal dan itu berarti Bundesliga harus bermain lagi. Itulah posisi yang kami upayakan di tengah masyarakat saat ini,” kata Seifert. “Dan untuk keputusan ini kami mendapatkan dukungan pemerintah,” tambah pria 50 tahun itu.
Seifert melanjutkan untuk memutar Bundesliga lagi pihaknya sudah meminta saran tentang standarisasi pengamanan dan pencegahan penyebarran pandemi Covid-19 ini. Yakni mulai hanya ada 240 orang di dalam stadion ketika pertandingan berlangsung. Mereka adalah para pemain, staf kepelatihan, medis, ofisial pertandingan, dan staf televisi pemegang hak siar.
Pria alumni jurusan komunikasi, maketing, dan sosiologi Universitas Duisburg-Essen mendetailkan hanya para pemain di lapangan plus pengganti serta ofisial wasit yang akan memakai kostum pertandingan. Sedangkan untuk yang lain Seifert akan mencarikan jenis pakaian steril dan higienis.
“Ketika kami berani menggelar kembali pertandingan, maka konsep kami haruslah benar-benar matang. Kami ingin memberikan kepastian dan bertanggung jawab atas nyawa para pemain yang bermain,” ujar Seifert.