BOGOR – RADAR BOGOR, Berbagai upaya dilakukan pemerintah, agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berjalan maksimal. Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, masih terus mengimbau masyarakat untuk melakukan kegiatan dari rumah.
Menurut dia, koordinasi antar wilayah bertujuan memastikan langkah bersama lebih baik dibanding dengan parsial. Setiap 14 hari, kata dia, PSBB akan dievaluasi untuk melihat apakah ada perbedaan kualitatif dan kuantitatif penyebaran covid-19 (corona).
Ia menegaskan, segala cara sudah dilakukan secara teknis berupa penyekatan di sepuluh titik di Kota Bogor termasuk jumlah orang di lapangan. “Kami mempersiapkan jaring pengaman sosial,” ungkapnya.
Dedie mengungkapkan, yang menjadi acuan pelaksanaan jaring pengaman sosial yakni data terpadu kesejahteraan sosial yang sudah diputuskan sejak Januari 2020 yaitu sekitar 71.000 kepala keluarga yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Khusus untuk penanganan corona ini, sambung dia, tidak mengacu pada DTKS. Data yang dipakai merupakan data tingkatan yang masuk ke RT, RW, Kelurahan, dan kecamatan. Nah, dari data non DTKS tercatat ada 51.000 yang akan disinkronkan dan dilakukan penyaringan agar tidak ada data duplikasi.
Ia menerangkan, ada tujuh pintu penerima bantuan sosial yakni program keluarga harapan, program kartu sembako, program kartu prakerja, bansos presiden, dana desa, Bansos dari gubernur, dan bantuan bantalan jaring pengaman sosial dari Kota Bogor.
“Kemampuan Kota Bogor setelah dihitung ada sekitar 12.000 dari sekian ratus ribu yang ada di DTKS dan non-DTKS yang nantinya jumlah penerima dilakukan bertahap,” paparnya.
Dedie menjelaskan, Kamis (16/4/2020) bantuan dari gubernur akan dilakukan secara simbolis. “Teknisnya akan dilakukan oleh PT. Pos Indonesia,” katanya. (*/cr4)
Inilah Tujuh Pintu Penerima Bansos :
1. Program keluarga harapan
2. Program kartu sembako
3. Program kartu prakerja
4. Bansos Presiden
5. Dana desa
6. Bansos dari Gubernur
7. Bantuan bantalan jaring pengaman sosial dari Kota Bogor
