Selama PSBB, Anies Minta Pengoperasian Kereta Commuter Dihentikan Sementara

0
156
Gubernur DKI Anies Baswedan. Foto: Antara/Muhammad Zulfikar
Gubernur DKI Anies Baswedan. Foto: Antara/Muhammad Zulfikar

JAKARTA-RADAR BOGOR, Penggunaan kendaraan umum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta mengalami penurunan yang sangat signifikan di tengah pandemik Covid-19 bahkan sebelum dilaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan.

Pembatasan transportasi penting dilakukan agar PSBB berjalan efektif dan mengingat penyebaran virus corona baru yang kian mengkhawatirkan.

“Sebelum ada Covid-19, jumlah penumpang kendaraan umum Transjakarta dan jaringan Jak Lingko itu adalah 950-1 juta penumpang per hari dan semenjak 1 April, itu tinggal 103 ribu,” ungkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan rapat koordinasi dengan Tim Pengawas (Timwas) Covid-19 DPR RI, Kamis (16/4).

Anies melanjutkan, bahkan sampai dengan kemarin pengguna Transjakarta hanya tinggal 91 ribu penumpang. Artinya sudah tinggal 9 persen dari normalnya penumpang Transjakarta.

Begitu juga dengan Transportasi MRT dan LRT Jakarta yang mengalami penurunan luar biasa. Biasanya jumlah penumpang sekitar 85 sampai dengan 90 ribu penumpang per hari.

Tidak jarang bisa menembus 100 ribu penumpang. “Sekarang rata-rata penumpang MRT hanya 5 ribu penumpang. LRT kita malah tinggal 200an orang per hari,” lanjut Anies.

Adapun untuk angkutan kereta, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu melanjutkan Pemprov DKI sudah melakukan koordinasi dengan kementerian perhubungan dan juga Kementerian BUMN untuk dapat mengurangi operasinya.

“Saya dua hari yang lalu mengusulkan kepada Menteri Perhubungan Ad Interim untuk operasi kereta commuter dihentikan dulu selama kegiatan PSBB berlangsung,” jelas Anies.

“Mereka sedang membahas. Menurut jawaban yang diterima, nanti bantuan sosial sudah berhasil diturunkan, maka baru pembatasan operasi itu dilakukan,” tandasnya.

Anies berharap pengoperasian Kereta Commuter atau KRL itu dihentikan sementara agar pelaksanaan PSBB bisa efektif. Sebelumnya, permintaan sama juga disampaikan Pemerintah Kota Bogor dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Mereka berharap transportasi massal itu untuk sementara dihentikan agar pelaksanaan PSBB di Bogor, Jakarta, Depok dan Bekasi bisa lebih efektif. (pin/rmol)