JAKARTA-RADAR BOGOR, Penceramah Syekh Ali Jaber mengingatkan masyarakat Indonesia agar senantiasa tetap berdiam diri di rumah selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Semua jenis kegiatan, termasuk keagamaan agar sementara waktu tidak dijalankan di rumah ibadah demi mencegah terjadinya penularan.
Ibadah pada bulan Ramadan seperti salat tarawih, salat berjamaah, itikaf di masjid, buka puasa bersama pada tahun ini sebaiknya dilaksanakan di rumah. Umat islam diminta memetik hikmah dari kondisi ini, supaya ibadah bisa tetap terjaga dengan baik.
“Kali ini kita bisa menikmati Ramadan tapi dengan kita bermunajat di rumah, kita tarawih di rumah masing-masing, kita menjaga diri di rumah,” kata Ali dalam ceramahnya di Graha BNPB Jakarta Timur, Selasa (21/4).
Ali meminta kepada umat islam tidak perlu khawatir berbuat dosa karena meninggalkan ibadah di masjid selama Ramadan. Sebab dalam ajaran islam mengedepankan pencegahan, dibanding harus mengobati.
Dalam sejarah islam sudah banyak diceritakan ketika sebuah negara dilanda sebuah wabah. Seperti kisah Imam Ibnul Jauzi pada tahun 440 masehi pernah mengalami kondisi serupa seperti sekarang. Saat itu digambarkan masjid, hingga pasar ditutup, sampai jalan-jalan sepi tidak ada satupun orang yang melintas.
“Saya yakin Imam Syafi’i kalau masih hidup dan masih ada di tengah kita akan mewajibkan kita diam di rumah karena itu pandangan Islam,” ucap Ali.
Dia menjelaskan, Imam Syafi’i dalam kitab Al Umm menceritakan, bahwa dia pernah membolehkan seseorang tidak melaksanakan salat Jumat, dan mengganti dengan salat Dzuhur hanya karena khwatir dicari-cari oleh penagih utang.
Karena rasa takut yang bisa membuat orang tersebut tidak nyaman melaksanakan ibadah, maka dibolehkan mengganti dengan ibadah di rumah.
“Bayangkan ini fiqih Imam Syafi’i kalau ada orang kejar kita ada hutang boleh kita tinggalkan Jumat, masa karena wabah ini masih ada orang yang meributkan tidak boleh kita tinggalkan (salat) Jumat,” kata Ali.
Dalam kisah lain, Nabi Muhammad SAW berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahkan pernah memerintah kepada muadzin, agar menginformasikan untuk meninggalkan salat berjamaah dan menggantinya dengan salat di rumah.
Karena saat itu, di wilayah tersebut tengah dilanda hujan besar, sehingga membuat jamaah kesulitan datang ke masjid.
“Hal ini (ibadah di rumah) sudah dilakukan orang yang lebih baik daripada saya dan daripada kalian, itulah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,” pungkas Ali. (jpg)