Masjid Raya Bogor, Wajah Umat Islam Kota Hujan

0
48
Masjid Raya Bogor berdiri kokoh dan megah dengan wajah baru.
Masjid Raya Bogor berdiri kokoh dan megah dengan wajah baru.

BOGOR-RADAR BOGOR, Siapa pun yang kerap melintasi atau bahkan tinggal di Kota Bogor pasti tidak asing lagi dengan masjid yang terletak di pusat Jalan Raya Pajajaran ini, yakni Masjid Raya Bogor. Lokasinya yang strategis di pusat Kota Bogor selalu ramai dikunjungi bagi mereka yang mau melangsungkan ibadah wajib maupun yang hanya sekadar beristirahat dari macetnya jalanan Kota Bogor.

Masjid Raya Bogor merupakan salah satu masjid dengan usia tua di Kota Bogor. Dibangun sejak tahun 1970 dan selesai pada tahun 1979, masjid ini sudah begitu melekat di hati masyarakat sampai saat ini. Tak berlebihan rasanya jika Masjid Raya Bogor disebut sebagai wajah umat Islam Kota Bogor.

Masjid Raya Bogor merupakan bagian dari komplek Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB) dan dilengkapi dengan perpustakaan umum yang berisikan berbagai buku, tidak hanya buku islami, tetapi juga buku ilmu pengetahuan lainnya.

Tak banyak yang tahu jika masjid yang telah berusia puluhan tahun ini diarsiteki oleh seorang Protestan asal Tapanuli, Sumatera Utara bernama Friedrick Silaban atau yang dikenal dengan nama FX Silaban. Setelah pembangunannya pun Masjid Raya Bogor telah melakukan proses revitalisasi, tetapi tetap tidak menghilangkan desain asli dari sang arsitek.

Menempati lahan seluas 4 hektare, masjid ini menyediakan halaman yang luas, lahan parkir, dan fasilitas tempat bersuci yang cukup besar. Masjid Raya Bogor terdiri dari dua lantai untuk tempat salat, di mana lantai dua hanya berbentuk huruf U sehingga langit-langit masjid terasa sangat luas dan dapat dilihat dengan jelas dari lantai satu.

Interior dalam masjid terkesan sangat apik dan megah bertemakan warna cokelat keemasan dengan lantai yang terbuat dari marmer serta jendela dan dinding dengan ukiran-ukiran simetris khas timur tengah. Tulisan kaligrafi menghiasi sisi-sisi lantai dua. Langit-langit masjid dihiasi ornamen berbentuk bintang segi delapan dengan lampu tanam sebagai penerangan pendukung. Di tengahnya, terjuntai bebas sebuah lampu kristal besar yang menjadi pusat penerangan dalam masjid.

Bagian mihrab masjid berhiaskan kaligrafi huruf Arab berisi petikat ayat-ayat suci Alquran. Sisi kiri dan kanan mihrab tampak dibuat serupa dengan ornamen yang sama, tetapi isi petikan kaligrafi yang berbeda. Di tengah mihrab, terdapat tulisan ‘Allah’ dan ‘Muhammad’ dan membawahi langsung mimbar utama masjid yang terbuat dari kayu.

“Masjid Raya Bogor sedang ditutup dari kegiatan ibadah berjamaah mengikuti anjuran Pemkot Bogor, karena imbas pandemi corona yang tak kunjung mereda,” ujar Ketua Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Bogor, Muhammad Nurdat. (cr4/b)