Penumpang Positif Corona, PT KAI-Pemerintah harus Bertanggungjawab

0
41
Yusfitriadi
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Yusfitriadi
Yusfitriadi
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Yusfitriadi

BOGOR, RADAR BOGOR –Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyebutkan, tiga orang telah dinyatakan positif Covid-19. Hasil itu dari 325 penumpang KRL Bogor – Jakarta yang sempat diperiksa secara acak, 27 April lalu.

Pengamat Sosial, Yusfitriadi mengatakan, pihaknya semua sudah menduga, ketika PT. KAI tidak memberhentikan operasional kereta, maka akan berpotensi penularan covid-19. Sehingga, pelaksananaan PSBB di kota maupun kabupaten Bogor benar-benar tidak akan optimal.

“Sangat mungkin sebetulnya bisa lebih banyak yang terindikasi positif Covid-19 diantara penumpang kereta api tersebut, karena trend dari penularan covid-19 saat ini didominasi oleh OTG atau orang tampa gejala,” katanya kepada Radar Bogor.

Sehingga, kata dia, tidak bisa screening pengguna kereta api hanya dengan menggunakan tes suhu tubuh seperti yang sering dilakukan saat ini. Termasuk, pada penumpang kereta api baik ketika masuk stasiun maupun ketika keluar stasiun.

“Kalau sudah kejadian seperti ini, metode apa yang bisa melacak histori potensi penyebaran Covid-19 dengan menggunakan cluster penumpang kereta api, sudah bisa dipastikan akan sangat sulit bahkan bisa jadi mustahil untuk bisa teridentifikasi,” papar Direktur Democracy Electoral Empowerment Partnership (DEEP) itu.

Ia menegaskan, PT. KAI dan pemerintah harus bertanggungjawan atas kejadian ini. Sejak awal, sambung dia, masyarakat termasuk bupati dan walikota Bogor mendesak pemerintah dan PT. KAI untuk menghentikan sementara operasional kereta api sebagai konsekwensi pelaksanaan program PSBB dalan rangka memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini.

“Saya sudah dari awal menyatakan ketika pemerintah dan PT. KAI tidak memberhentikan sementara operasioan kereta api, pemerintah tidak serius memutus mata rantai penyebaran covid-19. Bahkan, secara tegas saya sudah sampaikan dalam beberapa pernyataan saya, bahwa DKI tidak mempunyai niat baik dalam melaksanakan percepatan pemutusan mata rantai covid-19,” ungkapnya.

Hal itu, sambung dia, dibutikan dengan masih banyaknya kantor atau pelaku usaha tidak menghentikan aktifitasnya untuk sementara.

“Hal itu dibuktikan dengan pernyataan banyak penumpang kereta api yang harus tetap berangkat kerja dengan menggunakan kereta api setiap hari ke Jakarta dan pulang ke Bogor,” paparnya.

Menurut dia, kondisi tersebut akan sangat mungkin terjadi di stasiun Depok, Bekasi dan yang lainnya. “Saya meminta kepada PT. KAI dan pemerintah untuk segera merespon kejadian ini secara cepat, walaupun sudah sangat terlambat. Karena tiga orang penumpang kereta api yang sudah positif terinfeksi covid-19 ini entah sudah berinteraksi dan bersentuhan dengan siapa saja dan dimana saja,” pungkasnya. (cr4)