Tutup Akses Angkutan Pasir Besi, Seorang Kyai di Sukabumi Dihajar Anggota Ormas

0
90
Anggota ormas pukul dan seret seorang kyai di Sukabumi.
Anggota ormas pukul dan seret seorang kyai di Sukabumi.

SUKABUMI–RADAR BOGOR, Seorang kyai di Sukabumi dipukul oleh anggota ormas gara-gara ikut aksi penutupan akses pengangkut tambang pasir besi di wilayah Kecamatan Cibitung.

Insiden pemukulan terhadap kyai yang diketahui bernama HM Idih (66) itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Dalam video terlihat kyai asal Kecamatan Surade Sukabumi itu dipukuli anggota hingga terjungkal.

Saat kejadian, Idih hanya menggunakan sarung warna merah dan baju kaos berwarna putih. Kakinya sempat ditarik saat terjatuh. Ia berhasil lolos dan buang diri masuk ke halaman rumah.

Insiden tersebut terjadi di Kampung Cikurutug, RT (2/1) Desa Kademangan, Kecamatan Surade. Salah seorang warga setempat, Sukma (45) mengatakan, aksi penganiayaan tersebut diduga dipicu aksi penyetopan truk angkutan pasir besi di wilayah tersebut.

Korban bersama Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten melakukan penyetopan akses pengangkut hasil tambang pasir besi. “Korban merupakan warga setempat sekaligus kiai di kampung tersebut,” jelas Sukma kepada Radar Sukabumi (radarbogor.id grup).

Lebih lanjut ia menjelaskan, korban datang ke lokasi untuk memberikan dukungan kepada LSM peduli lingkungan yang melakukan aksi pencegatan kendaraan truk angkutan pasir besi. “Tidak lama setelah itu, datang anggota ormas dan langsung memukuli korban,” ujarnya.

Setelah dipukuli, ujar Sukma, korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Kini, warga bersama rekan-rekan aktivis lingkungan akan mengawal proses hukum kasus pemukulan tersebut.

“Korban sudah melaporkan kejadian ini, ke Polsek Surade. Ini jelas penganiayaan, kita akan kawal prosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku,” bebernya.

Sementara itu, Kapolsek Surade AKP Norbertus Santoso mengatakan, korban yang dipukuli oleh anggota ormas ini, diketahui bernama Idih (66), kyai asal warga Kampung Cikurutug, RT 2/1, Desa Kademangan, Kecamatan Surade.

“Korban ini, dipukul penyebabnya karena salah sasaran. Iya, kejadiannya pada Rabu (13/5) kemarin sekitar pukul 17.45 WIB menjelang buka puasa,” katanya.

Kuat dugaan peristiwa pemukulan itu, karena salah sasaran. Karena, saat kejadian terdapat dua kubu ormas yang tengah merundingkan sebuah masalah.

Saat terjadi adu mulut, korban mendatangi tempat berunding dan meminta jangan ribut terhadap dua kubu ormas yang sedang berunding tersebut.

“Iya, ke dua kubu ormas itu sedang merundingkan persoalan aktivitas tambang pasir besi. Nah, saat berunding kedua kubu ormas itu, tiba-tiba korban ini datang kesitu dan bicara jangan ribut disini,” ujarnya.

Berdasarkan pengakuan korban, ujar Norbertus, korban sengaja datang ke lokasi perundingan. Karena, niatnya mau melerai. “Pak Idih ini karakter orangnya suaranya memang kenceng, mungkin ormas ini tersinggung. Makanya, saat korban berbicara, ormas itu langsung mendekati dan langsung memukul,” paparnya.

Setelah kejadian tersebut, korban langsung membuat Laporan Polisi (LP) dan kini perkaranya tengah ditindak lanjuti Polres Sukabumi.

“LPnya sudah kami buat dan sudah didorong ke Polres, berkasnya Idih sudah diserahkan ke polres berikut tersangkanya sesuai perintah Pak Kapolres. Nanti umpamanya ada mediasi silahkan ke Polres saja,” katanya.

Tak berselang lama, polisi telah menciduk pelaku dan menetapkannya sebagai tersangka. Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila mengatakan, tersangka merupakan anggota ormas di Sukabumi.

“Ya, pelaku sudah kami tahan dengan pasal 351 KUHPidana tentang penganiayaan. Dan sampai saat ini belum ada upaya damai, sesuai proses saja,” kata AKP Rizka Fadhila, Sabtu (16/5/2020).

Rizka menjelaskan dalam peristiwa tersebut pelaku beraksi sendirian alias tunggal. “Satu lawan satu, jadi tersangkanya tunggal,” tutur Rizka.(den/izo/rs)