Pemerintah Tak Larang Warga Berbelanja, Asal Patuhi Protokol Kesehatan

0
34
Kondisi salsh satu toko baju di Pasar Cisarua yang diserbu pembeli.
Kondisi salsh satu toko baju di Pasar Cisarua yang diserbu pembeli.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah memaklumi bahwa tradisi memakai baju baru saat perayaan Hari Raya Idul Fitri adalah hal positif.

Selain itu, tradisi menyajikan makanan yang terbaik juga sangat baik. Namun, dalam situasi pandemi Covid-19, hal itu bisa dilakukan dengan menyiasati untuk tetap aman dari kemungkinan tertular virus Korona.

“Tidak ada larangan untuk membeli baju yang baru, tidak ada larangan untuk ke pasar, namun tetap dengan etika sesuai dengan protokol kesehatan, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun adalah cara yang paling bijak,” ujar Yurianto dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/5/2020).

Yuri menambahkan Hari Raya Idul Fitri tahun ini sebaiknya juga diisi dengan rasa saling melindungi keluarga dengan membiasakan untuk menerapkan protokol kesehatan dalam semua aspek kehidupan.

“Apabila ini menjadi budaya baru yang dilaksanakan oleh seluruh masyarakat kita, maka kita yakin bahwa bangsa bisa kita selamatkan,” tuturnya.

Dia menambahkan, arahan dari Presiden Joko Widodo sudah jelas bahwa seluruh masyarakat harus fokus pada upaya-upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Secara bersama-sama terkoordinasi yang baik, mulai dari tingkat keluarga, tingkat RT/RW, desa, kelurahan, terus berjenjang sampai tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat nasional.

“Dalam satu sistem kita lakukan dengan koordinasi yang baik, karena tidak mungkin cluster epidemiologi ini dibatasi oleh sistem pemerintahan. Pergerakan manusia, aktivitas sosial manusia seringkali harus melintas batas administrasi. Oleh karena itu, bekerja sama menjadi sesuatu yang mutlak dan tidak mungkin untuk kita hindarkan,” pungkas Yurianto. (jpg)