RADAR BOGOR, Biasanya, selama periode Mei hingga Juli, klub-klub sepak bola Eropa berlomba-lomba meluncurkan desain jersey baru. Tetapi, seiring pandemi Covid-19, klub di Benua Biru beralih dengan berlomba-lomba menjual masker produksi sendiri.
FC Barcelona menjadi klub teranyar yang merilis desain masker mereka pada Senin lalu waktu setempat (25/5). Barca menyusul klub-klub ngetop Eropa lain yang terlebih dulu melakukannya seperti Bayern Muenchen, Borussia Dortmund, Atletico Madrid, Juventus, hingga Liverpool.
’’Kami mengakomodasi permintaan penggemar,’’ sebut Barca dalam laman resmi klub perihal penjualan masker mereka.
Klub jawara La Liga dua musim terakhir itu mulai menjual masker tersebut via Barca Store di Passeig de Gracia, Catalunya. Setelah itu, menyusul lima toko lain, termasuk di Bandara Internasional El Prat. Fans Barca yang tidak terjangkau toko-toko tersebut bisa mendapatkannya melalui laman penjualan daring.
Diproduksi secara lokal di Mataro, Catalunya, masker buatan BLM (Barca Licensing and Merchandising) selaku perusahaan pengelola merchandise Barca itu berbahan kapas seluruhnya. Berbeda dengan masker Bayern yang dibuat dari kain bahan syal.
Barca pun menawarkan kelebihan dalam masker buatannya. ’’Masker dijamin bisa bertahan sampai 40 kali pencucian dengan disarankan delapan jam antar pencucian,’’ sebut Barca.
BLM sejatinya memiliki tujuh desain, tetapi baru tiga desain yang dilempar ke pasaran. Masing-masing berwarna biru dengan corak garis merah khas jersey utama Barca dan biru dengan motif siluet para pemain Blaugrana. Satu lagi warna kuning dengan garis-garis merah khas bendera Catalan.
Setiap desain tersedia dalam tiga ukuran. Masing-masing anak usia 3 sampai 6 tahun, anak 7 sampai 12 tahun, dan ukuran dewasa. Harganya? Fans Barca bisa mendapatkannya dengan membayar EUR 18 atau sekitar Rp 291 ribu per buah.
Harganya memang lebih mahal daripada harga termahal masker Bayern, yakni EUR 6,95 (Rp 112,7 ribu). Bahkan, masker klub juara Liga Champions Liverpool hanya dibanderol EUR 5,57 (Rp 90 ribu).
Selain harga, Barca tidak menyebutkan apakah bakal menyisihkan hasil penjualan masker tersebut untuk amal atau tidak. Itulah yang dikritisi fans Barca. FC Barcelona Noticias menulis, mayoritas pendukung Barca menganggap penjualan masker tersebut tak lebih dari kebijakan klub yang berusaha memanfaatkan keuntungan dari pandemi Covid-19.
Bandingkan dengan klub seperti Portsmouth. Meski menghadapi keuangan yang seret, klub kasta ketiga Inggris (League One) tersebut tetap menyisihkan hasil penjualan masker untuk donasi. Dari harga masker yang per biji GBP 3,25 (Rp 58 ribu), GBP 1,25 (Rp 22 ribu) disumbangkan untuk tenaga kesehatan di Portsmouth Hospital Charity. Ada pula GBP 2 (Rp 36 ribu) dari penjualan masker yang dialokasikan untuk program amal milik klub.
Kebijakan menyumbangkan sebagian pendapatan dari penjualan masker ke tenaga kesehatan juga dilakukan klub Premier League Wolverhampton Wanderers. Dari Bundesliga ada Hertha BSC.
Di sisi lain, meski menuai hasil negatif di kandang sendiri dalam Der Klassiker kemarin (27/5), permintaan masker fans Borussia Dortmund diklaim yang paling membeludak. ’’Yang luar biasa adalah dalam 20 menit pertama penjualan masker klub kami. Tahukah berapa yang memesan di toko merchandise kami? Lebih dari 50 ribu permintaan!’’ klaim Direktur Pemasaran Borussia Dortmund Carsten Cramer. Harga masker Dortmund dibanderol EUR 4,99 (Rp 80,8 ribu). (jpc)