Kabar Baik, Dokter Italia Sebut Serangan Virus Corona Mulai Melemah

0
35
ilustrasi
ilustrasi

RADAR BOGOR, Seorang dokter asal Italia memberikan kabar baik dari perkembangan penularan Coronavirus jenis baru. Virus itu memiliki potensi melemah saat menyerang tubuh.

Pernyataan itu diungkapkan Dokter Senior Alberto Zangrillo asal Italia pada Minggu (31/5). Dia menjelaskan pengamatannya terbukti karena virus itu tak ada lagi di Italia.

“Pada kenyataannya, virus secara klinis tidak ada lagi di Italia,” kata Alberto Zangrillo yang menjabat Kepala Rumah Sakit San Raffaele di Milan di wilayah utara Lombardy seperti dilansir dari Reuters, Senin (1/6).

“Penyekatan yang dilakukan selama 10 hari terakhir menunjukkan viral load secara kuantitatif benar-benar sangat kecil dibandingkan dengan yang dilakukan sebulan atau dua bulan lalu,” katanya kepada televisi RAI.

Italia memiliki angka kematian tertinggi ketiga di dunia dari Covid-19, dengan lebih dari 33.415 orang meninggal sejak wabah itu terungkap pada 21 Februari. Itu menjadikan Italia memiliki jumlah kasus global keenam tertinggi di 233.019.

Namun, infeksi baru dan kematian telah menurun secara mantap pada Mei. Dan negara itu sedang membuka beberapa pembatasan penguncian. Zangrillo mengatakan beberapa ahli terlalu khawatir tentang prospek gelombang kedua infeksi. Dia bahkan yakin dunia bisa kembali normal. “Kita harus kembali menjadi negara normal,” katanya.

Seorang dokter lainnya dari Italia utara mengatakan kepada kantor berita nasional ANSA bahwa ia juga melihat virus Korona melemah. “Kekuatan yang dimiliki virus itu dua bulan lalu bukanlah kekuatan yang sama dengan yang dimilikinya saat ini,” tutup Matteo Bassetti yang menjabat sebagai Kepala Klinik Penyakit Menular di rumah sakit San Martino di kota Genoa.

Namun, pemerintah mendesak kehati-hatian, mengatakan terlalu dini untuk mengklaim kemenangan. Wakil di Menteri Kesehatan Italia Sandra Zampa meminta penelitian itu disertai bukti. “Saya menunggu bukti ilmiah untuk mendukung tesis bahwa virus telah hilang,” kata Sandra Zampa, dalam sebuah pernyataan.

“Kita seharusnya tetap mengajak orang Italia untuk menjaga kewaspadaan maksimum, menjaga jarak fisik, menghindari kelompok besar, untuk sering mencuci tangan dan memakai masker,” jelasnya.(JPC)