JAKARTA-RADAR BOGOR, Penyebab masih tingginya angka kasus baru positif Covid-19 yang melonjak selama sepekan terakhir diklaim karena tes uji spesimen yang masif.
Tetapi selain itu, harus diakui pula bahwa masih banyak masyarakat yang tak disiplin mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya tetap senang berkerumun dan ceroboh dalam memakai masker.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan dari hasil positif yang didapatkan, rata-rata spesimennya dikirim berdasarkan kontak tracing dari kasus positif yang gencar dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Namun kendalanya adalah sulitnya menemukan siapa saja kontak positif dengan pasien, karena rata-rata masyarakat gemar berada di kerumunan.
“Karena dari kontak tracing yang ada kami sering tak bisa menelusurinya. Karena kasus positif yang ditemukan, sebelumnya sering berada di kerumunan. Di pasar, di tempat-tempat ramai. Sehingga memungkinkan proses penularan dan sulitnya menjaga jarak,” kata Yuri dalam konferensi pers, Kamis (11/6).
Yuri mengatakan, penularan juga terjadi karena masyarakat tak disiplin dalam memakai masker yang benar. Masker semestinya dipakai menutup atas hidung, mulut, hingga ke bawah dagu untuk mencegah droplet.
“Penggunaan masker yang tak benar juga berkontribusi pada penularan. Hanya tutup hidung atau mulut, kemudian hanya menutup dagunya. Ini juga menjadi keprihatinan,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, keprihatinan juga terjadi pada kasus yang diderita oleh anak dan balita. Apalagi jika mereka tertular oleh orang dewasa dengan mobilitas yang tinggi di luar rumah. “Kita butuh lingkungan yang aman agar tak tertular. Agar aman di tengah keluarga dibutuhkan komitmen yang disiplin,” tandasnya.(jpc)