BOGOR – RADAR BOGOR, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor sudah menutup Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahap pertama sejak 19 Juni lalu.
Hari ini, pendaftaran tahap kedua dimulai. Yakni pendaftaran melalui jalur prestasi (japres). Dari hasil tahap pertama, sebanyak 1600 calon siswa gagal masuk jalur afirmasi.
Seperti diketahui, jalur afirmasi merupakan jalur PPDB bagi calon peserta didik keluarga ekonomi tidak mampu (KETM). Di mana salah satu persyaratannya adalah memiliki bukti keikutsertaan peserta didik dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dalam bentuk SKTM, KIP, KISS, PKH.
Kepala Bidang SMP pada Disdik Kota Bogor, Arni Suhaerani mengakui bahwa Disdik belum bisa memenuhi keinginan masyarakat di jalur afirmasi. Ada total 2.717 pendaftar pada jalur tersebut. Kondisi ini, dikatakan Arni, pernah terjadi pula di tahun – tahun sebelumnya.
“Belum bisa menampung semua, ada sekitar 1600 calon siswag yang tidak terlaya,ni karena kuota atau daya tampungnya tidak sebanyak itu,” kata Arni pada Radar Bogor saat diwawancarai, kemarin.
Padahal, sambung Arni, kuota pada jalur afirmasi sudah ditambah 5 persen dari sebelumnya yang hanya 15 persen. Penambahan itu, dilakukan karena pertimbangan kondisi pandemi sekarang ini. Namun tetap saja animonya luar biasa.
Arni menyarankan, bagi yang tidak tertampung di jalur afirmasi, bisa memilih sekolah lain di swasta. Ataupun memilih jalur lain saat pendaftaran PPDB di tahap berikutnya, misalnya jalur zonasi.
Di luar jalur afirmasi, pada tahap pertama lalu justru jalur tenaga kesehatan (nakes) yang menangani Covid-19 tak terlalu diminati. Ada sekitar 35 kuota yang masih mubazir alias tidak terisi. Namun ada juga calon siswa yang tidak diterima, karena berkumpul di satu sekolah.
“Kan ada kuota dua persen, satu sekolah itu rata- rata enam sampai empat orang siswa tergantung rombel. Jadi kalau ditotal itu 114 orang kuotanya. Animonya hanya ngumpul di satu sekolah, sementara data kan online sudah otomatis masuk. Sudah terdata,” beber Arni.
Untuk pendaftaran japres hari ini, Arni mengaku animonya selalu sama. Yakni hanya tertuju kepada satu sekolah yang ada. Padahal ada total 20 SMP Negeri yang ada di Kota Bogor. Arni menegaskan, semua sekolah sudah memiliki mutu yang sama.
“Merubah stigmanya itu yang masih sulit. Padahal prestasi itu tidak hanya di satu sekolah, ada di sekolah yang lain. Jangan hanya ke situ-situ terus. Cermat memilih, di online juga sudah terlihat jelas. Kalau tidak kan peluangnya hilang nanti,” tukasnya. (dka/c)