JAKARTA-RADAR BOGOR, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan, tentang metode pendidikan ke depan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus menerapkan strategi untuk meningkatkan akses teknologi.
Seperti pemanfatan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai pondasi atau sebuah kerangka yang mendukung suatu sistem dalam sebuah komputasi dan infrastuktur. TIK terdiri dari sumber daya fisik dan virtual yang akan mendukung arus penyimpanan, pengolahan dan analisis data.
“Antara lain memastikan setiap satuan pendidikan memiliki infrastruktur TIK yang memadai, bekerja sama dengan provider dan membuat paket subsidi internet, juga bekerja sama dengan Kominfo dan PLN untuk menyediakan akses internet dan listrik yang merata. Itu semua tercantum dalam draft peta jalan pendidikan nasional 2020–2035,” papar dia melalui keterangan resmi, Rabu (8/7).
Hetifah mengatakan, penggunaan teknologi bisa dimanfaatkan untuk menjembatani kesenjangan pendidikan. Dengan begitu kesenjangan kualitas dan geografis bisa sedikit banyak teratasi dengan bantuan teknologi. Misalnya, anak-anak di pelosok sekarang bisa mendapatkan pengajaran yang baik melalui bantuan aplikasi.
“Ini bisa kita manfaatkan untuk pemerataan. Namun demikian, kita terus ingatkan Kemendikbud bahwa kesediaan akses untuk semua merupakan prasyarat, jika tidak justru ini bisa menambah kesenjangan,” ungkap dia.
Meski begitu, politisi fraksi Golkar ini mengingatkan bahwa tidak semua hal bisa tergantikan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).