“Misalnya pembangunan karakter, itu memerlukan keteladanan yang anak lihat sehari-hari, jadi tidak mungkin diajarkan hanya secara jarak jauh. Juga kemampuan bersosialisasi, harus tatap muka. Saya rasa Kemendikbud juga mengerti ini dan tidak mungkin semerta-merta dihilangkan,” terangnya.
Dia juga memberikan tanggapan soal wacana penerapan PJJ secara permanen yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, Hetifah merespon bahwa bukan berarti setelah Covid PJJ akan dilaksanakan sepenuhnya.
“Yang saya tangkap dari pernyataan tersebut (Mendikbud) maksudnya adalah setelah semua adaptasi yang telah kita lakukan selama pandemi, tidak mungkin kita kembali lagi sepenuhnya melakukan KBM dengan cara-cara lama. Justru kita harus maksimalkan teknologi yang sudah kita pelajari untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar, dengan mengkombinasikan PJJ dan tatap muka,” tukas Hetifah.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI yang beredar di masyarakat. “Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model,” ujar Nadiem beberapa waktu lalu.(*/jpc)