Vaksin akan diutamakan pada populasi berisiko yakni kaum lansia dan mereka dengan penyakit penyerta.
Sejumlah perusahaan vaksin di Indonesia, disebut dr Reisa, juga bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan.
“Ini bukti bukan hanya kita gotong royong. Kita patut optimis bahwa kita bisa menyelesaikan vaksin sendiri,” ujar dr Reisa.
Menurutnya, calon vaksin di Indonesia sudah berhasil melewati 8 tahapan. Dan tinggal menuju 7 langkah lagi namun membutuhkan waktu yang lebih lama.
“Kita berusaha memproduksi vaksin sendiri untuk melindungi bangsa,” jelasnya.
Menurutnya tentu saja vaksin dari negara lain tetap bermanfaat bagi masyarakat tanah air yang juga tetap dinanti bersama.
