Dirinya sendiri mengaku banyak mencetuskan sejumlah ide yang akhirnya digunakan oleh kementerian. Namun belum pernah kepikiran untuk mematenkan hal tersebut. Yang jelas, dia berharap ini dapat diclearkan. Dan tentunya tak ada royalti yang dipungut dari penggunaan idiom tersebut.
Merespons gonjang-ganjing ini, Founder Sekolah Cikal Najeela Shihab memaparkan bahwa pihaknya tidak akan mengambil royalti sepeserpun dari penggunaan idiom merdeka belajar.
Artinya, negara atau siapapun yang menggunakan sitilah tersebut tak akan dikenakan kewajiban membayar kompensasi. “Apakah ada royalti atau kompensasi, jawabannya tidak,” ujarnya dalam diskusi yang sama.
Tapi, lanjut dia, jika menyangkut soal pematenan program Merdeka Belajar dalam bentuk pelatihan, penerbitan buku maka jawabannya sudah. Hal teesebut sudah di dilakukan oleh Kampus Guru Cikal dan Komunitas Guru Belajar (KGB). “Tapi saya tekankan bahwa niatnya (mematenkan, red) bukan untuk komersilasasi,”tegasnya.
Mengenai pendaftaran pun, disebutnya sudah dilakukan jauh-jauh hari. Tepatnya pada 2018 lalu. Namun karena proses yang cukup lama, sehingga baru disetujui pada 2020 ini.(jpc)