JAKARTA-RADAR BOGOR, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan saat ini 64 persen daerah zona musim (ZOM) telah memasuki musim kemarau.
Dari 64 persen ZOM yang telah memasuki musim kemarau, 30 persen ZOM diantaranya mengalami kekeringan. Meskipun demikian cuaca ekstrem berupa hujan lebat tetap berpotensi terjadi hingga akhir tahun ini di berbagai wilayah di Indonesia.
Karenanya, BMKG meminta masyarakat perlu terus waspada terhadap berbagai potensi dampak cuaca ekstreem, seperti longsor, banjir bandang dan banjir di berbagai wilayah Indonesia.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menerangkan, potensi cuaca buruk tidak hanya diprakirakan terjadi di wilayah Sulsel. Provinsi lain juga diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan dapat disertai angin kencang.
Di antaranya, Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Riau, Lampung, Jabar, Jabodetabek, Kaltara, Jambi, Sumsel, Banten, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Kaltara, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku, Papua Barat dan Papua pada tanggal 17 Juli.
Dan, Aceh, Sumbar, Sumsel, Kep. Babel, Lampung, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku, Sumut, Jambi, Bengkulu, Jabar, Kaltara, Papua, dan Papua Barat pada tanggal 18 Juli.
“Daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Sumsel, Bengkulu, Sumbar, Sumut bagian Barat hingga Aceh, serta memanjang dari Papua bagian Tengah, hingga pesisir Barat Papua Barat. Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sepanjang daerah tersebut,” kata Dwikorita.
Sementara itu Kepala Pusat Meteorologi Publik, Fachry Rajab, menjelaskan
“Untuk wilayah Kabupaten Luwu, atau Sulawesi Selatan umumnya, dalam tujuh hari kedepan (17 – 24 Juli 2020), diprakirakan masih akan terjadi hujan dengan intensitas sedang – lebat.
BMKG tetap terus secara rutin memberikan Peringatan Dini Cuaca Ekstreem, utk 7 hari dan 3 hari ke depan hingga beberapa jam sebelum kejadian curah hujan ekstreem di seluruh wilayah di Indonesia, secara tersistem yg disampaikan melalui berbagai kanal, yaitu melalui Aplikasi Mobile Phone dan Sosial Media “Info BMKG”, ataupun melalui website www.bmkg.go.id serta media elektronik Radio dan Televisi.
Mengingat masih cukup tingginya potensi curah hujan ekstreem, BMKG menghimbau masyarakat untuk terus memonitor Peringatan Dini dari BMKG melalui berbagai kanal tersebut.(*/pin)