Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia Lampui Tiongkok

0
38

Bandingkan dengan Tiongkok yang langkahnya terstruktur sejak awal. ’’Mereka mengunci episentrum dari wabahnya,’’ ujar Elina. Yang dikunci hanya Provinsi Hubei, bukan seluruh negara. Ditambah beberapa kota lain yang telanjur didatangi warga Wuhan untuk pulang kampung saat Imlek.

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menjelaskan, kasus Indonesia melebihi Tiongkok memang bukan hal mustahil. Mengingat, Tiongkok sudah confirm flat untuk kasus baru. ”Flat itu artinya, setelah naik, kurvanya sudah datar saat ini,” ungkapnya.

Di Indonesia, kasus baru Covid-19 per hari bisa bertambah hingga ribuan. Bahkan, jika pertambahan tetap di angka tersebut, bisa-bisa Indonesia menyusul Mesir dan Iraq.

Menurut dia, pertambahan kasus baru yang kian masif itu disebabkan beberapa hal. Pertama, deteksi kasus. Tri menilai, hingga saat ini kemampuan deteksi kasus baru masih rendah. Deteksi baru mencapai 20 ribu per hari.

Kedua, isolasi orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Menurut dia, isolasi saat ini masih terbilang buruk. Meski proses karantina di rumah sakit sudah baik, isolasi mandiri masih tidak bagus. ”Itu pun hanya diawasi puskesmas tingkat kelurahan atau kecamatan,” paparnya.

Begitu juga karantina mereka yang suspect (dulu disebut OTG dan ODP). Ketika hasil dari uji swab belum keluar, mereka seharusnya diisolasi. Selanjutnya, terkait penerapan social distancing. Dari tiga kategori pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Indonesia hanya menerapkan skala sedang cenderung ringan. (jpg)