“Kasusnya dilimpahkan ke Polres untuk diperiksa lebih lanjut,” tuturnya.
Ketua Harian P2TP2A Kabupaten Cianjur Lidya Indiyani Umar mengaku prihatin dengan adanya kasus tersebut. Bahkan dia menyebut, hal tersebut sebagai duka di peringatan hari anak Nasional.
“Apalagi pelakunya sampai tujuh orang, disetubuhi secara bergiliran. Kami sangat prihatin dengan kasus ini. Bahkan ini duka untuk Cianjur di momen Hari Anak Nasional,” kata Lidya.
Dia meminta agar proses hukum bisa terus berlanjut, supaya memberikan efek jera. Meskipun untuk pelaku yang masih di bawah umur, ada peraturan khusus yang mengikat.
“Terus dilanjut, supaya ke depan tak terulang lagi kasus serupa,” tuturnya.
Lidya juga meminta setiap pihak untuk mengambil peran dalam melindungi anak dari kekerasan dan pelecehan seksual.