Tak Mampu Bayar SPP, Ribuan Mahasiswa Terancam DO

0
35
Ilustrasi Mahasiswa kuliah secara daring.
Ilustrasi

JAKARTA–RADAR BOGOR, Ancaman putus kuliah atau drop out (DO) akibat tidak kuat membayar SPP di tengah pandemi diperkirakan banyak terjadi di perguruan tinggi swasta (PTS).

Khususnya di PTS yang memiliki mahasiswa di bawah seribu orang. Dari sekitar 4.520 unit PTS di Indonesia, 70 persen diantaranya memiliki mahasiswa di bawah seribu orang.

Kondisi tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) M. Budi Djatmiko. Dia merinci ada lima persen PTS memiliki mahasiswa di atas 10 ribu orang.

Kemudian 10 persen PTS memiliki mahasiswa antara 5.000 sampai 10 ribu orang. Lalu 10 persen lagi memiliki mahasiswa di angka 2.000 sampai 5.000 orang. Lalu ada lima persen PTS memiliki mahasiswa di rentang 1.000 orang sampai 2.000 orang.

’’Nah yang di bawah seribu orang (mahasiswa, Red) itu ada 70 persen PTS,’’ katanya kemarin. PTS dengan jumlah mahasiswa di bawah seribu orang ini kondisinya sekarang sangat sulit. Banyak mahasiswanya terancam tidak bisa melanjutkan kuliah. Indikasinya adalah dari seretnya mereka membayar SPP.

Budi menjelaskan sekitar 30 persen populasi mahasiswa di PTS kecil atau memiliki seribu mahasiswa itu masuk kategori lancar kuliahnya. Sementara itu 70 persen mahasiswa lainnya pembayarannya agak seret akibat dampak ekonomi pandemi Covid-19. Dalam perkembangannya mahasiswa yang benar-benar kesulitan membayar SPP saat ini berkisar 50 persen saja.