“Saya belum mendengar program belajar mengajar yang disusun oleh Menteri Nadiem Makarim di masa pandemi ini. Begitu juga dengan fasilitas belajar jarak jauh, tidak disediakan sama sekali. Bahkan, mungkin tidak dipikirkan sama sekali. Tidak heran jika kemudian ada banyak anak yang tidak bisa belajar karena ketiadaan fasilitas dan tidak bisa mengakses pelajaran online,” katanya.
Padahal, anggaran Kemendikbud itu besar. Maka jangan heran, anggaran kegiatan program organisasi penggerak (POP) saja mencapai Rp 595 Miliar. Di tengah pandemi seperti ini, uang sebanyak itu sangat berarti untuk membantu masyarakat.
“Uang itu sepertinya tidak dimanfaatkan secara bijaksana,” ungkapnya.
Di saat-saat seperti ini, semestinya Nadiem menunjukkan kepeloporannya.
Apalagi backgroundnya adalah bisnis online. Walau beda jauh, tetapi sedikit ada kemiripan dengan belajar daring. Setidaknya, mirip karena menggunakan akses internet. (jpg)