Pakai masker ternyata berhubungan dengan harga emas. Seperti juga banyaknya jalan berlubang ternyata terhubung dengan inflasi. Itulah ilmu ekonomi. Itulah sebabnya mengapa dibuka fakultas ekonomi. Yang dibenci banyak politisi yang hanya ingin populer.
Birokrat merasa harus memperbaiki jalan berlubang untuk melayani pemilih. Ekonom memperbaiki jalan rusak agar inflasi terkendali. Politisi memakai masker untuk citra yang baik. Ekonom pakai masker agar inflasi tidak melonjak. Dan di Amerika penggelontoran uang cash ke masyarakat itu luar biasa besarnya. Anda sudah tahu: mencapai USD 2,5 triliun.
Kalau itu terjadi dalam tempo pendek masih oke. Tapi ternyata pandemi tidak juga teratasi.
Harus dialirkan uang baru lagi. Dan lagi. Dan lagi. Belum terlihat ujungnya –sampai vaksin lulus uji coba tahap tiga. Pun sumber uang itu dicurigai: dari cetak uang. Bukan dari tabungan atau dari cadangan devisa.
Menurut teori awal, itu tidak apa-apa: inflasi itu akan diekspor juga ke luar Amerika. Asumsinya: pemakai dolar Amerika di luar Amerika lebih besar dari di dalam negeri sendiri.
Tapi ada perang dagang. Kegiatan ekonomi merosot di seluruh dunia. Pemakaian dolar di luar Amerika ikut menurun. Belum lagi Tiongkok terus mengurangi transaksi dolarnya.