“Awalnya gini, saya pas keluar rumah pagi-pagi, ngelihat banyak anak-anak yang berpakaian seragam sekolah itu. Saya kaget awalnya. Sekolah ‘kan di rumah belum buka,”, ujarnya.
“Saya pikir anak[-anak mau berangkat sekolah, kok anak anak pakai baju sekolah. Pas saya sadar mereka pada pegang HP, akhirnya saya paham, lagi daring, karena mereka ada yang pegang buku, alat tulis,” ucapnya.
Para pelajar tersebut tadinya, lanjut Anggraeni, awalnya duduk di lantai, duduk di samping toko, lalu ia meminta para pelajar tersebut untuk duduk di kursi.
” Ya, udah dek, duduk di kursi saja, di cafe. Biar duduk nyaman belajarnya. Akhirnya mereka senang begitu. Ya, sudah makasih bu, akhirnya nyantai belajar daring. Mereka dari pagi sampai Dzuhur,” ujarnya.
“Mereka nyaman duduk di sini. Terus mereka senang. Dan akhirnya setiap pagi, suka ada anak-anak yang lain bergantian. Mungkin mereka satu sekolah berkelompok,” ucapnya.
Anggraeni menambahkan, bahwa penyediaan WiFi di tempatnya memang sudah terpasang agar para pelajar bisa ikut di sini dan bisa dinikmati juga oleh anak-anak yang lain.
“Ada warga sekitar, ada juga dari yang jauh. Saya tanya ada yang dari Cimahpar. Satu sekolah ke sini, jadi mungkin mereka sama temannya,” pungkasnya.(adi/pojokbogor)