Tetapi, setelah diberikan napas buatan akhirnya korban muntah dan sadarkan diri. Hanya saja kondisinya lemah, sehingga setelah dievakuasi langsung dilarikan ke rumah sakit.
”Kondisi objek wisata laut pada Sabtu (1/8/2020) padat, bahkan anggota kami cukup kewalahan untuk memberikan imbauan agar wisatawan tidak berenang di lokasi rawan yang sudah ditandai dengan bendera merah. Tapi masih banyak yang ngeyel tidak mempedulikan, padahal sudah ada empat korban yang nyawanya nyaris hilang akibat tenggelam,” ujar Asep Edom Saepulloh.
Asep menambahkan, kepadatan wisatawan diperkirakan akan kembali terjadi pada Minggu (2/8/2020). Kemungkinan hal yang tidak diinginkan dapat terulang seperti kecelakaan laut.
Pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh personel untuk meningkatkan pengamanan terhadap wisatawan yang datang ke Palabuhanratu serta berkoordinasi dengan instansi lainnya, seperti SAR.
”Kami juga mengimbau wisatawan pada masa pandemi agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi segala aturan serta imbauan dari penjaga pantai,” ucap Asep Edom Saepulloh. (jpg)