Wisuda luring yang sebagaimana kita laksanakan sebelumnya sangat riskan dan menjadi peluang penularan Covid-19, karena berkerumunnya kita, berkumpulnya kita dalam ruangan atau tempat dengan jumlah banyak menjadi kekhawatiran banyak pihak.
LLDIKTI dalam rapat koordinasi Badan Penyelenggara dan Pimpinan Perguruan Tinggi Wilayah Provinsi Jawa Barat, menyampaikan bahwa Bogor masih dalam zona merah, jadi kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik normal lainnya secara luring tidak diizinkan.
“Saat ini kita menyaksikan wisuda daring Unida bogor. Walaupun secara daring semoga tidak mengurangi kebanggaan dan kebahagiaan para wisudawan dan keluarga wisudawan khususnya. Wisudawan dan wisudawati kali ini istimewa karena berbeda dari sebelumnya, mulai dari menyusun skripsi sampai penelitian terganggu dan membutuhkan kerja keras yang lebih, tetapi dengan kesabaran, restu orang tua serta dukungan dari dosen, alhamdulillah para wisudawan dan wisudawati UNIDA Bogor sampai pada wisuda daring,” terangnya.
Dr. Martin Roestamy dalam sambutannya menyampaikan bahwa walaupun Wisuda ke-41 ini dilakukan secara daring, akan tetapi Universitas Djuanda menyiapkan semua perangkat pelaksanaan wisuda lengkap sebagaimana wisuda langsung atau Luar Jaringan, bahkan yayasan mempercepat pembangunan lantai lima gedung E/F dari batas rencana yang seharusnya diselesaikan pada akhir tahun ini.
Hal ini, dikarenakan manajemen universitas ingin menjaga agar para anggota senat dan panitia tidak terpapar Covid-19 yang sangat membahayakan manusia jika dilakukan di luar kampus.
“UNIDA Bogor harus bekerja optimal mengejar target pelaksanaan wisuda hari ini, agar tetap khidmat dan formal dalam seremoni dan wibawa universitas yang disaksikan oleh para Guru Besar, para senator, dan jajaran pimpinan universitas serta insan UNIDA Bogor lainnya yang juga turut menyaksikan secara daring sebagai tanda turut berbahagia hari ini dilaksanakan wisuda bagi anak didik dan bimbinganny,” ujarnya.(*)