“Dari partai lain juga, profesional juga banyak yang layak pimpin negeri,” ungkapnya. Slamet menyebut sejumlah nama Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Habib Rizieq Shihab, Ahmad Riza Patria, Aa Gym, dan Ustaz Abdul Somad.
Apa tanggapan Gerindra terkait sikap PA 212 ini?
Waketum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menganggap pernyataan Slamet Ma’arif merupakan sebuah pendapat.
“Pendapat itu boleh saja, tetapi Gerindra punya mekanisme sendiri dan diatur sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Gerindra,” kata Dasco.
Terkait usulan Slamet agar Gerindra mencalonkan kader mudanya, Dasco menegaskan, pencalonan dari Gerindra mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan.
“Mungkin dengan membuat partai sendiri, bebas untuk mengusung aspirasinya, apakah mengusung A, si B, ya silakan saja. Namun, kalau dari Gerindra, itu sudah melalui mekanisme yang ada,” katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Gerindra, Habiburokhman mengaku Gerindra tidak mau berandai-andai berbicara Pilpres 2024.