“Memang sebagian survei menunjukkan Prabowo masih nomor satu, sebagian lagi, sudah turun. Itu wajar karena elektabilitas dipengaruhi berbagai macam isu dan masalah yang berkembang,” ujar Qodari kepada Rakyat Merdeka.
Dia mencontohkan, dalam pandemi Covid-19, kepala daerah seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil mendapatkan porsi tampil lebih banyak.
Itu membuat mereka mengalami kenaikan elektabilitas. Namun, Prabowo tetap paling potensial ketimbang para kepala daerah itu.
“Prabowo capres paling potensial pada hari ini. Tidak hanya berdasarkan elektabilitas yang cukup tinggi, tapi juga berdasarkan fakta bahwa dia ketum partai dengan salah satu kursi tertinggi di Indonesia,” ulasnya.
Dia menilai PA 212 salah besar jika ingin mengusung Sandiaga dan Riza Patria. Pasalnya kedua orang itu adalah kader Gerindra. “Kalau Prabowo maju maka keduanya tidak bisa maju,” katanya. (umm/jpnn)