Wardah Sasmi

0
48

“Ya iyalah, Pak Dahlan,” jawabnya sambil tersipu. Saya tahu jawaban itu.

Tapi, naluri wartawan membuat saya harus menanyakannya. “Kalau baju itu merek apa?” tanya saya lagi.

Beliau pun terlihat mengarahkan wajah dan mata ke baju itu. Mematutmatutkannya sebentar. “Kok ini tidak ada mereknya ya,” gumamnya. “Ini baju biasa saja kok, Pak. Tidak bermerek,” tambahnya.

Kesimpulan saya: ternyata belum ada baju wanita merek Wardah.

Mungkin juga tidak akan ada. Atau akan ada. Saya merasa belum waktunya menanyakan itu. Mungkin itu pertanyaan 20 tahun yang akan datang. Sekarang Wardah masih harus berjuang lebih keras di bidangnya.

Masih harus berjuang?

Bukankah sudah nomor satu di Indonesia? Bahkan sudah empat tahun terakhir berturut-turut? Dengan pangsa pasar yang sudah di atas 30 persen? Kurang apa lagi? “Sampo Wardah belum berhasil. Masih kalah jauh dari sampo merek-merek asing,” ujar Dr. Nurhayati.